SINGARAJA, BALIPOST.com – Sehari setelah perayaan Hari Saraswati dikenal dengan hari Banyupinaruh. Ritual ini sejak dahulu dilakoni Umat Hindu dengan mendatangi sumber air laut, sungai, atau sumber air lainnya.
Ritual ini dipercaya untuk memohon pembersihan tubuh manusia secara niskala dan selanjutnya diberikan tuntunan pemikiran yang jernih dalam menuntut ilmu pengetahuan. Di Buleleng, salah satu sumber mata air laut yang dipadati warga adalah Pantai Penimbangan di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng.
Pantai yang berbatasan dengan areal Pura Segara Penimbangan itu dipilih untuk melakukan ritual Banyu Pinaruh. Tak heran kawasan pantai ini dibanjiri pengunjung yang didominasi oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Sebelum memulai ritual, pengunjung melakukan persembahyangan dengan menghaturkan canang sari lengkap dengan dupa yang sudah dinyalakan sebelumnya. Dalam persembhayangan ini warga memohon restu dan sekaligus izin kepada Ida Bhtara Baruna untuk melangsungkan Banyu Pinaruh. Setelah memanjatkan mantra dan doa suci, pengunjung baru menceburkan seluruh badan ke air laut. Tidak lupa warga kembali memnajatkan doa suci untuk memohon restu dan setelah melakukan pembersihan secara niskala agar diberikan tuntunan dalam menuntut ilmu pengetahuan.
Ketut Ardika salah seorang warga asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada menuturkan, alasan datang ke Pantai Penimbangan untuk melangsungkan ritual Banyu Pinaruh karena jaraknya dekat dari rumah tinggalnya. Selain itu, pantai ini sangat dekat dengan kawasan Pura Segara Penimbangan, sehingga sangat cocok untuk melangsungkan ritual pembersihan tubuh manusia secara niskala.
Yang tidak kalah pentingnya lagi kebersihan di kawasan ini terjaga dengan baik, sehingga sangat nyaman untuk mandi di laut. Selain itu, fasilitas penunjang seperti kamar mandi tempat ganti pakaian disiapkan dengan baik oleh pihak pengelola sangat membantu pengunjung. “Kalau untuk keperluan melukat dan Banyupinaruh, tempat di sini cocok sekali, makanya saya datang ke sini. Pantainya juga bersih dan nyaman untuk mandi,” katanya.
Sementara itu Kadek Wisata salah seorang pelaku pariwisata di Pantai Penimbangan mengaku pengunjung saat Banyupinaruh meningkat dibandingkan hari-hari biasanya. Pengunjung tidak saja melakukan penglukatan, namun sekaligus untuk piknik di pagi hari.
Bahkan, dia banyak mengantarkan anak-anak dan orang dewasa melihat atraksi dolphin atau snorkeling melihat keindahan taman karang di tengah laut. “Setiap Banyupinaruh pengunjung meningkat. Biasanya pengunjung juga langsung rekreasi melihat atraksi dolphin atau snorkeling. Lumayan jasa yang kita sediakan laku dan memang tarifnya kita tawarkan terjangkau,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)