petani
Petani di Desa Buahan, Kintamani mulai menerapkan sistem pertanian organik. (BP/dok)
BANGLI, BALIPOST.com – Pencemaran air Danau Batur kian mengkhawatirkan. Guna mencegah pencemaran air danau semakin parah kedepannya, sejumlah petani di Desa Bauahan, Kintamani mulai menerapkan sestem pertanian organik. Hal itu diungkapkan Kepala Dusun Desa Buahan, Kintamani, I Wayan Suastika, Senin (21/8).

Suastika mengungkapkan, sejumlah petani di Desa Bauhan memang sudah mulai menerapkan pertanian organik. Kata dia, tanaman yang dikembangkan secara organik diataranya bawang, cabai, dan tomat. Upaya itu dilakukan untuk mencegah tambah parahnya pencemaran air danau batur. Sebab, kondisi air danau saat ini sudah sangat tidak layak untuk dikonsumsi.

Baca juga:  Peringatan HPN 2024 Provinsi Bali, PWI Gelar Diskusi Pers Berintegritas Hasilkan Pilkada Berkualitas

Dia menjelaskan, untuk pupuk yang digunakan untuk pertanian organik juga bakal memakai pupuk dari dedaunan. Sementara obat organik akan memakai limbah rumah tangga. Sehingga penggunanaan obat-obatan dari zat kimia tidak lagi digunakan untuk pertanian. “Kalau pemakain obat-obatan kimia bisa ditekan, maka pencemaran air danau tidak semakin tercemar. Mengingat pencemaran air danau diperparah bahan kimia yang digunakan pertani untuk pertanian,” jelas

Baca juga:  Karangan Bunga Penuhi Monumen Bom Bali

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar belum lama ini menyatakan, air Danau Batur memang  mengalami pencemaran yang cukup parah. Selain pencemaran, danau juga mengalami pendangkalan. Menurutnya, untuk mencegah pencemaran air danau semakin parah, pihaknya akan nantinya akan dibuatkan semacam bendungan di batas desa untuk menyaring air dari sungai masuk ke danau tidak kotor.

Selain itu, pihaknya juga mengajak seluruh petani di seputaran Danau Batur untuk mengubah pola pertanian untuk kembali bisa memakai system pertanian organik. Termasuk penggunaaan pupuk yang selama ini memakai zat kimia, suapay bisa menggunakan pupuk organik.

Baca juga:  Sejak 5 Juni Transmisi Lokal Terus Bertambah, Klaster Ini Disebut Paling Tinggi Sumbang Kasus

“Kita akan libatkan kepala desa membuat kegiatan untuk mengajak warganya yang belum melakukan system pertanian organic suapay mau menerapkan pertanian organic. Langkah itu dilakukan untuk mencegah pencemaran air danau semakin parah kedepannya. Termasuk terkait masalah penggunaan mesin untuk menarik air, mengingat oli, bensin, dan solar yang digunakan juga dapat mencemari air danau, ” tegas Made Gianyar. (eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *