MANGUPURA, BALIPOST.com – Pohon kamboja yang berada di Taman Jepun Dunia alami kekeringan. Sejumlah pohon terlihat merangas. Deretan kursi taman yang berada di lingkungan Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, juga terlihat rusak.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung, Putu Eka Merthawan, saat dikonfirmasi, Selasa (22/8) menampik kondisi tersebut. pihaknya mengklaim perawatan Taman Jepun Dunia sudah sangat optimal.
“Bulan Agustus, September, dan Oktober adalah musim gugur, berganti daun persiapan menjadi bunga, jadi kalau ada yang meranggas, itu wajar,” ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya telah secara rutin merawat dan membersikan lokasi tersebut. Saat ini di Taman Jepun Dunia terdapat 25 jenis jepun dari lima benua, yakni Amerika, Eropa, Afrika, Asia, dan Australia. “Bulan Desember hingga Maret baru kelihatan berbunga,” ucapnya.
Dikatakan, pihaknya rencana melengkapi areal yang kosong dengan wahana permainan untuk anak-anak. Fasilitas untuk jalan-jalan juga akan disediakan. “Targetnya tahun ini kami pasang melalui bantuan SCR,” sebutnya.
Terkait, beberapa besi untuk tempat parkir sepeda hilang dan papan nama yang roboh termakan usia hingga kini belum juga diganti, mantan Kabag Humas Badung ini menegaskan akan menganti semua kerusakan yang terjadi.
Sejak diperkenalkan kali pertama tahun 2012, sampai sekarang belum tersentuh peremajaan lagi. Tak ayal kompleks Taman Jepun Dunia terkesan ketinggalan zaman alias kuno.
Mirisnya papan nama yang roboh termakan usia hingga kini belum juga diganti. Alhasil Taman Jepun Dunia, bantuan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tersebut seperti kehilangan identitas. Padahal, puluhan jenis jepun dari luar dan dalam negeri masih tegak berdiri.(parwata/balipost)