PALEMBANG, BALIPOST.com – Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mencanangkan hitung mundur gelaran Asian Games 2018 bertempat di Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang, Selasa (22/8). Bersamaan dengan itu juga digelar Kreatifood dengan berbagai sajian minuman kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Di lokasi yang sama juga digelar Festival Sriwijaya ke-26 berlangsung pada 22 – 27 Agustus 2017.
Festival yang digelar Pemprov Sumsel dan didukung sejumlah pihak kali ini mengangkat tema ‘Perniagaan Maritim’ sesuai dengan kemaharajaan Sriwijaya yang kuat dalam berniaga sampai ke pantai Timur Afrika bahkan ke Madagaskar yang berjark 6.300 Km dari Palembang, dengan tujuan menjadikan Sumsel sebagai prioritas destinasi pariwisata nasional.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Irene Camelyn Sinaga menjelaskan, selain turut mempromosikan Asian Games 2018 yang akan digelar di Palembang dan Jakarta ini, Festival Sriwijaya tahun ini juga menjadi promosi wisata daerah 17 kabupaten dan kota di Sumsel yang akan dikemas secara apik dan modern untuk mendongkrak sektor industri pariwisata nasional.
Adapun agenda Festival Sriwijaya 2017, antara lain pagelaran Orkestra Sriwijaya, Atraksi Silat, Syarofal Anam, Festival Kuliner, Lomba lari, Lomba Paduan Suara, Lomba Fashion Show Anak-Anak, Lomba Instagram, Lomba Blog, Fashion Show Kolosal, dan Festival Kreatifood dengan menyajikan menu Soto dan Kopi.
Ada juga panggung hiburan yang menampilkan musik etnik, parade musik jalanan, dan parade teater tradisional Dul Muluk serta penampilan gelar budaya dari kabupaten atau kota se-Sumsel.
Tak ketingalan pementasan teater mini, Festival Batanghari Sembilan dengan menampilkan 60 peserta gitar tunggal, pementasan musik jalanan dan malamnya pementasan wayang kulit Palembang.
Guna menjaring pengunjung ke Festival Sriwijaya 2017 ada paket city tour Palembang selama 3 hari untuk menikmati kuliner palembang, songket tour, dan mengunjungi tempat bersejarah serta shopping.
Terkait pelaksanaan Asian Games 2018, sejumlah objek wisata di Palembang pun ditata lebih menarik oleh Pemprov Sumsel antara lain Objek Wisata Danau Ogan Permata Indah Jakabaring dan areal Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sumsel sebagai tempat wisata alternatif.
Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota Pempek dengan Jembatan Ampera atau Jembatan Musi sebagai ikon landmark-nya ini pernah menjadi terkenal dengan Kerajaan Sriwijaya-nya yang besar, dan berkuasa lebih dari tiga abad, dari abad 9 sampai abad 11.
Palembang yang kini berubah menjadi kota MICE dengan beragam hotel-nya dan sport-tourism dengan sejumlah fasilitas olahraganya yang berstandar internasional ini mudah dicapai dari Jakarta, Medan dan kota-kota lain di Indonesia, yang dilayani setiap hari oleh bermacam maskapai penerbangan. (Nikson/balipost)