GIANYAR, BALIPOST.com – Tercatat lima pecatur asal luar Bali, yang didaftarkan tim tuan rumah Porprov Bali XIII, Gianyar, ditolak technical delegate. Mereka adalah Astrid Desy Umasari, Desy Nur Fitriyah, Nidya Anggraeni, Tiara Nugraeni Sutanti, dan Okky Johan Benzel.
Technical delegate (TD) cabor catur Paskalis Budy Hartono, di Denpasar, Selasa (22/8) menerangkan masalah ini mengemuka, saat pertemuan teknik (technical meeting) cabor olahraga asah otak, di SMAN 1 Gianyar, Minggu (20/8) lalu. “Jadi, delapan Pengkab dan Pengkot Percasi se-Bali, sepakat memberdayakan potensi pecatur lokal, dan menolak kehadiran pecatur luar Bali, untuk berlaga pada hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali,” papar Paskalis Budy.
Bahkan, semua kontestan yang dulunya menggunakan tenaga atlet dari luar Bali, sepakat tak lagi memakai tenaga mereka. “Sekitar 17 pecatur luar Bali, yang pernah berlaga di ajang Porprov, kini sepakat kabupaten dan kota di Bali tak lagi memakai mereka,” tuturnya. Karena itu, delapan Percasi sepakat menolak lima pecatur luar Bali yang didaftarkan Gianyar.
Ketua Pengprov Percasi Bali Sang Putu Subaya, menegaskan, dalam proses pengurusan Kartu Tanda Atlet (KTA), Pengprov Percasi sama sekali belum pernah merekmendasi kelima pecatur yang didaftarkan Gianyar. “Kami tak pernah merekomendasikan mereka dalam pengurusan KTA, mengapa kok bisa mengantongi KTA?” tanya Sang Putu Subaya.
Pihaknya mencoba berkonsultasi dengan KONI Bali, ternyata Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi juga sepakat tak lagi menggunakan pecatur luar Bali, tetapi lebih memberdayakan potensi atlet lokal. “KONI tak suka pembinaan instan maupun beli atlet, tetapi lebih senang murni pembinaan atlet,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya disarankan melakukan banding kepada Dewan Hakim, terkait pendaftaran pecatur luar Bali, yang dilakukan tuan rumah Gianyar. “Kami resmi mengajukan banding kepada Dewan Hakim, terkait lima pecatur luar Bali yang mengantongi KTA, dan berniat turun di Porprov,” tuturnya. (Daniel Fajry/balipost)