AMLAPURA, BALIPOST.com – Karangasem memiliki beragam potensi seni dan budaya. Kekayaan potensi seni budaya ini kerap mengundang perhatian para pecinta potografi di Bali. Hasil jepretan para potografer ternama terhadap seni budaya Karangasem ini akhirnya mendapat kesempatan untuk dipamerkan khusus agenda tahunan Festival Pesona Tirtagangga, Karangasem, Kamis (24/8).
Berbagai karya poto ini dipamerkan khusus dalam festival tersebut. Ada yang mengangkat potensi budaya Tenganan Pagringsingan, Rejang dari berbagai desa, seperti Rejang Bungaya, tradisi Nyeret Keris di Desa Ababi, budaya Banten Tengolong, Usaba Sumbu Kelod di Desa Timbrah, tradisi Mabiasa ke Telaga di Desa Tiyingtali, Tradisi Maling-Malingan, hingga karya potografi Ngaben Berdebu di Desa Adat Peg Kaja, Tianyar Timur, yang sangat menarik. Hasil-hasil karya poto luar biasa ini lahir dari para jepretan potografer terbaik Bali, khususnya dari Karangasem, seperti I Made Pageh Yasa, I Wayan Dodi Selamet, Budiarta Aryawan, I Wayan “Maras” Sujana, I Gusti Agung Ngurah Atmaja, I.B Subhakarma, Ketut Suparta, I Nyoman “Butur” Suantara, Wayan Gunada, I Nengah Ardika Ardinata, I Putu Yudiana, Wayan Gunayasa dan I Kadek Dana Mita Sasmita, serta yang lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Karangasem I Wayan Astika, ditemui di lokasi mengatakan karya potografi tentang seni budaya Karangasem sudah lama mencuri perhatian pemerintah daerah. Oleh karena itu, Festival Pesona Tirtagangga ini menjadi momen yang tepat untuk memberikan ruang bagi kalangan potografer untuk memamerkan hasil karya terbaiknya. “Hasil poto ini menggambarkan potensi seni budaya kita. Sangat beragam. Ini baru sebagian. Masih banyak yang lain,” kata Wayan Astika, usai membuka Festival Pesona Tirtagangga.
Ke depan, dia ingin mengkemas poto seni budaya ini bekerjasama dengan pihak ketiga, agar hasil poto yang diperlihatkan lebih banyak dan maksimal lagi. Meski demikian, pihaknya mengaku amat mengapresiasi kontribusi potografer dalam memeriahkan Festival Pesona Tirtagangga tahun ini.
Salah salah satu potografer yang ikut berpartisipasi, Wayan Gunada, ditemui di lokasi mengaku pameran poto yang menggambarkan potensi seni budaya, terlaksana secara spontan. Kalangan pecinta potografi ingin ikut memeriahkan Featival Pesona Tirtagangga ini, sebagai bentuk dukungan dan memeriahkan acara tersebut. Pihaknya mengaku Karangasem memang sudah sejak lama menjadi bidikan lensa para potografer dibandingkan daerah lain, khususnya yang suka mengabadikan momen-momen penting atraksi seni budaya. Potensi seni budaya Karangasem, diakui memang sering menghasilkan gambar poto yang memiliki kualitas tinggi. “Semoga pameran ini bisa berkelanjutan. Kita ingin semakin sering diberikan ruang untuk memamerkan hasil-hasil karya kami,” tegasnya.
Dalam Festival Pesona Tirtagangga tahun ini, sudah ada sekitar 15 potografer yang ikut berpartisipasi. Dia berharap tahun depan makin banyak yang ikut berpartisipasi. Sehingga, makin banyak potensi seni budaya yang bisa dieksplorasi. “Rencananya tahun depan, pameran poto yang mengangkat seni budaya ini juga akan melibatkan kurator. Sehingga, hasil poto yang dipamerkan sudah yang terbaik dari hasil seleksi kurator,” tegasnya. (bagiarta/balipost)