BUMDes
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta membuka pelatihan BUMDes oleh STPBI di Desa Paksebali, Dawan, Jumat (25/8). (BP/ist)

PARIWISATA di Kabuaten Klungkung semakin menggeliat. Sejalan dengan itu, sejumlah terobosan pun terus terus dimunculkan, baik oleh pemkab maupun pengelola. Salah satunya dengan mendorong adanya kombinasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Mewujudkan itu, pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia pun digulirkan. Seperti yang berlangsung di Desa Paksebali, Kecamatan Dawan yang menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI), Jumat (25/8).

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat membuka pelatihan mengungkapkan pengembangan pariwisata di bumi serombotan terus menjadi perhatian pemkab setiap tahun. Itu tak hanya tertuju pada objek wisata yang sudah ada. Namun juga dengan membentuk yang baru dengan kemasan desa wisata. Hal tersebut tak hanya perlu didukung dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada didalamnya. Tetapi juga dengan pengelolaan yang baik, salah satunya dapat dipadukan dengan BUMDes yang telah terbentuk. “Pengelolaan pariwisata harus inovatif. Badan usaha ini harus bisa menjadi bagian,” ungkapnya.

Baca juga:  Sejumlah BUMDes di Buleleng Belum Berbadan Hukum

Badan usaha itu, sambung bupati asal Nusa Ceningan ini juga harus memiliki SDM yang mumpuni, terutama dalam hal manajemen. Mewujudkan itu, kegiatan pelatihan yang terselengaran ini dipandang sebagai langkah strategis. “BUMDes bidang pariwisata di Desa Paksebali harus bisa dikembangkan, sehingga  ke depannya program-program yang dirancang tentang Desa Wisata bisa terealisasi dengan baik,” katanya.

Disampaikan lebih lanjut, peserta yang terlibat dalam pelatihan ini harus mampu mengaplikasikan materi yang didapatkan dan mengetuk tularkan kepada masyarakat lain. Sehingga pemahanan tidak hanya terhenti pada tataran individu, namun umum. “Melalui pelatihan ini, harus ada peningkatan kualitas,” tegasnya.

Baca juga:  Tingkatkan Penjualan Produk Bumdes, Ini yang Dilakukan PDDS

Sementara itu, Panitia Pelatihan I  Wayan Pantiyasa mengatakan terpilihnya Desa Paksebali sebagai sasaran kegiatan Karena satu-satunya yang mengelola pariwisata dengan BUMDes. “Ini dilaksanakan dari 25 Agustus sampai 30 November 2017. Materi yang diberikan berupa pelatihan Bahasa Inggris dan pelatihan bidang kepariwisataan lainnya,” bebernya.

Perbekel Paksebali, Putu Ariadi mengungkapkan pengelolaan desa wisata dengan BUMDes sudah berlangsung sejak tahun lalu. Hal tersebut telah mampu memberikan imbas positif baik dalam peningkatan jumlah kunjungan maupun manajemen keuangan. “Badan usaha ini juga bagian dar promosi. Tidak hanya berkaitan dengan pelaporan keuangan maupun analisa untung rugi,” terangnya.

Baca juga:  Serba Wow di Pembukaan Wonderful Indonesia Festival Bangkok

Khusus untuk pelatihan BUMDes, sambung dia sudah sering dilakukan dengan melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Bali maupun pemerintah kabupaten melalu instansi terkait. “Pelatihan ini sudah sering. Kami berharap melalui terobosan ini desa wisata semakin berkembang,” tandasnya. (Adv/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *