BANYUWANGI, BALIPOST.com – Even dalam balutan festival di Banyuwangi kian beragam. Tak hanya seni dan budaya, maupun religi dan olahraga, kabupaten tetangga Bali ini menggelar festival unik, lucu. Yakni, festival kembar di depan Gesibu Blambangan, Jumat (25/8).

Sebanyak 350 orang kembar berkumpul, saling berinteraksi. Sebuah pemandangan langka.

Kegiatan pertama kali ini terbilang menyedot perhatian publik. Apalagi, pesertanya beragam usia. Mulai anak-anak hingga lanjut usia. Saat bertemu, para pasangan kembar itu saling sapa dan tersenyum malu. Meski tak saling kenal, mereka saling melirik. Melihat pasangan kembar lain.

Baca juga:  Jangkau 50 Kota di Indonesia, Telkomsel Orbit Solusi Konektivitas Nirkabel Rumahan

Festival kembar diikuti pasangan kembar dari seluruh penjuru Banyuwangi. Termuda usia 5 bulan, paling tua usia 84 tahun. Mereka bersama-sama mengikuti beragam acara menarik yang telah disiapkan.

Mulai dari lomba selfie, lomba kembar identik dan lomba kembar sehat. Keunikan acara ini saat melihat pasangan kembar tertua berpose di depan kamera. Adalah Umrah dan Umnah, pasangan kembar berusia 84 tahun dari Desa Kaotan, Kecamatan Blimbingsari. Ekspresi dua nenek ini justru membikin ketawa semua yang hadir.

Baca juga:  Tarif Tiket Pesawat Jakarta-Banyuwangi Mulai Turun

Umrah mengaku senang dengan festival kembar. Dari dulu, kata dia, belum pernah ada acara seperti ini. Bahkan, sebagai pasangan kembar tertua, dia dan saudara kembarnya mendapatkan hadiah berupa uang tunai dari panitia.

Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi Agus Siswanto mengatakan Festival Kembar sengaja digelar untuk memberi warna dalam rangkaian Banyuwangi Festival. “Selama ini kan sudah biasa ada festival seni, budaya ataupun religi. Nah, lewat festival ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ingin memberikan warna yang unik dan menarik bagi masyarakat. Ini karena Pak Anas melihat ada ratusan orang kembar di Banyuwangi, sehingga tercetus acara ini,” ujarnya.

Baca juga:  Disambar KA, Sopir Truk Kritis

Ke depan, imbuh Agus, festival ini akan menjadi potensi pariwisata baru bagi Banyuwangi. Dengan gelaran ini pasangan kembar dari berbagai Nusantara pasti akan tertarik untuk datang ke Banyuwangi. “Festival kembar ini kan tidak dibatasi dari mana asalnya, sehingga punya peluang untuk menarik pasangan kembar dari manapun, termasuk luar negeri tertarik mengikuti festival kembar,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *