SEMARAPURA, BALIPOST.com – Keinginan pemkab Klungkung untuk menata Goa Jepang yang berlokasi pinggir jalan Banjarangkan-Semarapura belum terealisasi. Hal tersebut masih menunggu kajian geologi dari tim ahli. Proyek yang bisa dilaksanakan tahun ini hanya sebatas penataan parkir dan pembangunan gasebo dengan anggaran ratusan juta rupiah.
Kabid Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, Gusti Gede Gunarta, Minggu (27/8) menyampaikan sesuai rancangan awal, pemkab menganggarkan Rp 3 miliar untuk penataan goa tersebut. Itu rencananya dipergunakan untuk pembangunan open stage, kios, dan toilet.
Namun dalam perjalanannya, kondisi justeru berbeda. Saat pembahasan, anggaran usulan itu terkoreksi cukup banyak. Yang disetujui hanya Rp 500 juta lebih.
Anggaran tersebut difokuskan untuk penataan area parkir, pembangunan senderan setinggi 3 meter lebih, untuk mengantisipasi area parkir ambrol, karena lokasinya berada di bibir Tukad Bubuh dan pembangunan gasebo sebagai tempat istirahat. “Karena tahun ini anggarannya hanya itu, kegiatan lain seperti pembangunan toilet belum bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Penataan, sambung dia juga belum menyentuh pada objek wisata utama, yakni Goa Jepang. Hal tersebut masih menunggu kajian dari tim geologi. Ini dipandang penting untuk mengetahui kekuatannya. “Kekuatannya harus diukur dulu,” ucapnya.
Perencanaan proyek ini sudah tuntas. Meski ada beberapa proyek yang tertunda, pejabat asal Karangasem ini menyatakan itu tidak mubazir. Namun masih bisa dipergunakan untuk pembangunan tahun berikutnya. (Sosiawan/balipost)