JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata talah menetapkan 10 Program Prioritas guna mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta kunjungan pada tahun 2019. Untuk memenuhi target tersebut, Kemenpar menetapkan tiga program teratas yaitu Digital Tourism, Homestay Desa Wisata, Air Connectivity.
“Program tersebut diharapkan mampu mengakselarasi pembangunan pariwisata,” ungkap Duputl Bidnng Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman di focus group discussion (FGD) di Jakarta, Senin (28/8).
Digitalisasi Pariwisata merupakan hal yang tidak dapat dihindari karena saat ini siapa saja dapat mengakses internet. Diperkirakan 63% dari total perjalanan wisata melalui koneksi daring (on/inc). Wisatawan melakukan riset, memesan tiket dan hotel secara digital.
Dampaknya pelaku usaha harus mengubah mindset, budaya dan pola kerja sehingga tetap mampu bersaing di era digital ini, jika tidak maka harus slap kalah dalam persaingan. Traveloka, AirBnB dan Tripadvisor adalah contoh nyata bagaimana wisatawan melakukan wisata melalui situs tersebut.
Selain itu pariwisata tidak dapat lepas dari peran masyarakan sekitar destinasi wisata, contohnya keberadaan homestay yang melibatkan langsung masyarakat sebagai tuan rumah. Interaksi yang terjadi di dalam homestay antara pemilik rumah dan wisatawan menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan, di samping itu dampak ekonomi juga dlrasakan langsung oleh pemilik rumah. Pembangunan 1000 homestay yang didorong oleh Kementerian Pariwisata dan didukung Kementerian/Lembaga terkait diharapkan menjadi salah satu quick wins.
Konektivitas udara merupakan hal krusial dalam pariwisata karena 75% wisatawan mancanegara datang melalui bandar udara. Program tersebut dilakukan melalui beberapa langkah. Pertama penambahan seat capacity. Seats Capacity of International Flight sebesar 19,5 juta saat ini ternyata hanya efektlf untuk mendatangkan 12 juta wisman di tahun 2016, sehingga untuk mendatangkan 20 juta wisman diperlukan 3O juta seats atau tambahan sebesar 10,5 juta seats.
Kegiatan FGD GIPI yang berlangsung satu hari ini menampilkan sejumlah narasumber, seperti staf khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata, Judi Rufajantoro, dan Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Konektivitas, Robert Waloni. (Nikson/balipost)