JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan gangguan yang dialami satelit Telkom-1 milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akibat usia satelit yang sudah uzur. Ke depan, ia mengimbau sebaiknya sebelum insiden terjadi, pihak operator sudah lebih dulu memiliki back-up.
“Itu (satelit bermasalah, red) menunjukkan satelit itu sudah lama usianya. Jadi sebetulnya mengingatkan kembali kepada teman-teman operator untuk punya back-up,” kata Rudiantara di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/8).
Penegasan Rudiantara menanggapi terganggunya operasional ribuan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) akibat gangguan pada satelit Telkom-1 milik PT Telkom Indonesia. Bahkan, sebagian siaran televisi ikut terdampak akibat masalah ini.
Meski masalah ini jarang terjadi, namun Rudiantara mengatakan back up tetap dibutuhkan mengingat satelit memiliki risiko tinggi. Risiko yang dimaksud bisa terjadi saat mulai peluncuran hingga proses pengoperasian satelit. “Apalgi satelitnya sudah uzur ya, usianya di atas 15 tahun. Pada umumnya satelit itu beroperasi 15 tahunan lah,” ungkapnya.
Dengan demikian, pria yang kerap disapa RA ini menggarisbawahi sikap operator yang perlu memerhatikan risiko dan mempersiapkan back up atas kemungkinan yang tidak diinginkan.
Satelit Telkom 1 diketahui mulai bermasalah sejak Jumat (25/8) sore. Masalah tersebut berimbas pada layanan siaran televisi nasional hingga layanan keuangan dan pengoperasian mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Telkom memprediksi proses perbaikan satelit akan rampung lebih cepat. Namun, ternyata ada beberapa ATM yang masih bermasalah.
Untuk memperbaiki masalah ini, Telkom telah menggandeng Lockheed Martin, perusahaan keamanan dan kedirgantaraan global. (Hardianto/balipost)