Bandara
Bupati Putu Agus Suradnyana membacakan pidato di hadapan sidang paripurna istimewa DPRD Buleleng Selasa (29/8). (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Isu proyek pembangunan bandara internasional di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Buleleng. Menyusul situasi ini, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) angkat bicara dan menyatakan mendukung rencana pembangunan bandara internasional di daerahnya.

Hanya saja, dukungan ini diberikan kepada perusahaan yang serius membangun fasilitas perhubungan dalam merealisasikan wacana pemerataan pembangunan antara Bali selatan dan utara.

Dukungan itu diungkapkan Bupati saat membacakan pidato pada sidang paripurna istimewa di gedung DPRD Buleleng Selasa (29/8). Dalam sidang ini, Bupati didampingi Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.O.G, Sekab Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, M.P dan jajaran Muspida Buleleng. Sementara pihak legislatif dipimpin Ketua DPRD Gede Supriatna, SH. Bersama anggotanya.

Baca juga:  Mantan Bendahara Terminal Manuver Gilimanuk Dibui 1,5 Tahun

Dalam pidatonya Bupati dengan tegas menyatakan pihaknya mendukung rencana pemerintah pusat membangun bandara internasional di Kubutambahan. Dukungan ini karena bandara diyakini akan memberikan multiplayer efek terhadap kesejahtraan masyarakat Buleleng secara umum.

Akan tetapi, Bupati dan Wakil Bupati mendukung apabila ada perusahaan yang memang serius dan memiliki komitmen dalam memajukan pembangunan di daerahnya. “PAS-Sutjidra mendukung penuh siapapun perusahaan yang serius membangun bandara. Hanya kita perlu hati-hati menyikapi isu ini jangan sampai perusahaan yang didukung itu memiliki kepentingan poltik dalam wacana pembangunan bandara di Buleleng,” katanya.

Atas kondisi ini, Bupati menghimbau semua komponen masyarakat agar menyikapi isu ini dengan bijak dan tidak mudah dibodohi dengan cara-cara yang tidak benar. Untuk itu, kekuatan Buleleng yang begitu besar ini hendaknya dijadikan “modal” untuk menjaga persatuan dalam menyikapi proyek pembangunan bandara yang sampai sekarang mish belum jelas karena izin penetapan lokasi (penlok) yang tak kunjung diterbitkan oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI di Jakarta. “Dengan kekuatan yang besar ini mari kita jaga persatuan dan dengan modal ini kita bersatu memainkan instrumen politik untuk memajukan daerah kita tercinta,” tegasnya.

Baca juga:  Dipertanyakan, Rendahnya Realisasi Proyek di Badung

Selain memberikan tanggapan soal wacana pembangunan bandara, Bupati mengajak anggota dewan di daerahnya untuk lebih serius memperhatikan potensi pertanian dalam arti luas yang sekarang maish mengaami sejumlah hambatan serius. Salah satu usul yang ditawarkan dalam kepemimpinan PAS-Sutjidra lima tahun ke depan adalah mengalihkan sasaran bantuan hibah bansos baik di fasilitasi anggota dewan dan hibah bansos di kalangan pemerintah dialihkan untuk membantu penanganan persoalan pertanian itu sendiri. Dengan dukungan hibah bansos dan anggaran yang memang dialokasikan dalam APBD, Bupati optimis sektor pertanian di daerahnya akan terkelola dengan baik, meningkatkan kesejahtraan petani, dan persoalan yang sekarang mengganjal dengan perlahan dapat ditangani.

Baca juga:  Pengerjaan Proyek Jalan di Nusa Penida Belum Jalan  

“Pertanian ini menopang Produk Domestik Bruto (PDRB) di daerah kita, jadi dalam kempimpinan kami pertanian menjadi focus kebijakan. Selain mengandlakan anggaran melalui program di APBD, sasaran hibah bansos baik kami di pemerintah dan di dewan mari kita salurkan ke sektor pertanian,” imbuhnya. (mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *