GIANYAR, BALIPOST.com – Setelah melewati berbagai kendala, rencana revitalisasi Pasar Seni Sukawati akhirnya dipastikan batal terealisasi tahun ini. Tahun 2018 mendatang pun belum ada kepastian anggaran Rp 60 Miliar untuk revitlisasi pasar itu bisa turun atau tidak. “ Yang jelas tahun ini revitalisasi (Pasar Seni Sukawati-red) tidak bisa diselenggarakan,“ ucap Kadisperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba, beberapa waktu lalu.
Suamba menerangkan bahwa pada 11 Juni lalu, pihaknya menerima surat yang isinya menjabarkan bahwa Pemkab Gianyar harus menyiapkan anggaran pendamping untuk rencana revitalisasi Pasar Seni Sukawati. “Termasuk yang pengajuan 20 Miliar itu tidak mungkin, karena harus menyiapkan pendamping dari APBD, sementara dalam APBD kita sekarang kan kayak gitu defisit banyak,“ ucapnya.
Kini pihaknya pun sudah berkordinasi dengan konsultan, untuk mengkaji berapa enggaran pendamping yang dibutuhkan untuk rencana revitalisasi Pasar Seni Sukawati. Selanjutnya hasil itu lah yang akan dilampirkan, dalam berkas pengajukan kembali permohonan anggran revitalisasi Pasar Seni Sukawati pada APBN induk 2018. ”Berdasarkan hitungan konsultan itu lah kita akan mengajukan ulang ke Menteri, bahwa 2018 kami sudah siapkan anggaran pendamping missal sekian Miliar Rupiah, “ katanya.
Akibat tidak turunya anggaran untuk revitalisasi Pasar Seni Sukawati. Pembangunan Pasar Darurat di lapangan Sutasoma, Sukawati ini pun terancam mubasir. Padahal pembangunan Pasar Darurat di atas lapangan sepak bola itu sudah rampung dibangun sejak Juni lalu.
Menghabiskan anggaran Rp 1.059.965.000 ini pada APBD induk 2017, di lapangan tersebut kini sudah terbangun 45 los kecil dan 2 los besar di bagian depan. Namun hingga akhir Agustus ini pasar tersebut belum bisa dimanfaatkan, karena masih menunggu keputusan pemerintah pusat untuk relokasi pedagang. (manik astajaya/balipost)