Ilustrasi. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – I Ketut Nurati (60), buruh panjat kelapa tewas saat mencari buah kelapa di Banjar Menanga Kangin, Desa Rendang, Karangasem. Lelaki asal Banjar Baler Pasar, Rendang itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah terjatuh dari pohon kelapa yang dipanjatnya, Selasa (29/8).

Korban meninggal di tempat kejadian dengan sejumlah luka serius. Korban mengalami patah tulang leher, tulang belakang selangka dan beberapa tulang rusuk. Selain itu hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Rendang, korban juga diduga mengalami luka dalam. ‘’Empat gigi serinya juga rontok,’’ kata Kata Kasubag Humas Polres Karangasem, AKP I Komang Orta.

Baca juga:  Tabrak Truk Parkir, Pemotor Tewas

Peristiwa tragis itu terjadi di kebun milik I Komang Suciarta (45). Korban datang ke lokasi sekitar pukul 08.00 bersama pengepul degan I Ketut Selamet (60). Menurut Selamet, sesampainya di lokasi korban langsung memanjat salah satu pohon kelapa yang tingginya sekitar 25 meter.

Saat korban mulai memanjat, semunya terlihat baik-baik saja. Meski sudah tua, korban masih cekatan dan dalam waktu singkat sudah sampai di puncak.

Baca juga:  Pascaledakan di Rusunawa Wonocolo, Penjagaan Rusun di Sidoarjo Diperketat

Selanjutnya dengan cekatan pula dia menggikat tandan kelapa muda yang akan dipetik dengan tali plastik plastik panjang. Dengan tali itu korban bermaksud menurunkan tandan kelapa pelan-pelan agar buahnya tidak pecah dan berantakan.

Menurut Selamet, petaka terjadi ketika korban memotong tandan kelapa muda yang sebelumnya sudah diikat tersebut. Begitu tandan kelapa dipotong menggunakan sabit, tiba-tiba korban ikut melayang jatuh.

Selamet mengaku sempat berusaha menolong buruh panjatnya itu, namun tak lama kemudian korban meninggal. ‘’Mulutnya mengeluarkan darah. Dia dibawa sudah dalam keadaan meninggal,’’ terangnya.

Baca juga:  Tertimbun Longsoran Galian, Dua Pekerja Tewas

Petugas Polsek Rendang sudah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Hasilnya, kejadian tragis tersebut dipastikan akibat kelalaian korban sendiri. ‘’Sepertinya pegangan korban kurang kuat,’’ pungkas AKP Komang Orta. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *