GAYO, BALIPOST.com – Tari Saman Gayo bakal kembali unjuk gigi. Usai memecahkan rekor dunia lewat tarian massal 12.267 penari di Gayo Lues, Tari Saman Gayo diagendakan keliling Eropa. Tari Saman Gayo akan tampil lewat program Europalia Art Festival di sejumlah negara Eropa mulai 10 Oktober – 21 Januari 2018.
Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues Syafruddin mengatakan, penari-penari Saman Gayo yang akan diberangkatkan telah melewati kurasi dari satu tim di Jakarta. Belum dipastikan berapa jumlah penari yang akan dibawa keliling Eropa nanti.
“Saat ini masih dalam tahap kurasi. Belum tahu berapa penari yang akan dibawa. Tapi yang jelas, nggak mungkin kita akan membawa 12 ribu penari seperti saat pecahkan rekor kemarin,” ujar Syafruddin, Selasa (29/8).
Sejumlah tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Tim Europalia ikut mengawal langsung seleksinya. Mereka langsung terbang ke Kabupaten Gayo Lues untuk menyaksikan sekaligus menyeleksi penampilan Tari Saman dari sejumlah grup yang ada di “Negeri Seribu Bukit”.
“Kita sudah undang sejumlah tim penari Saman yang dianggap berpotensi di antaranya penari Saman dewasa dan cilik,” terang Syafruddin.
Selanjutnya, tambah Syafruddin, tim kurator Europalia akan menyaksikan langsung sekaligus merekam semua aksi dari masing-masing penari saman sebagai bahan penilaian mereka di Jakarta.
“Harapannya, siapapun yang terpilih nanti bisa membawa nama harum Indonesia secara umum, khususnya Gayo Lues,” tutup Syafruddin.
Layangan apresiasi langsung diarahkan kepada dua kementerian. Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ikut mengurasi Tari Saman. Satunya lagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menggelar pelatihan di Gayo Lues.
“Kami bersyukur dalam bulan ini saja dua Kementerian sudah turun langsung ke Gayo Lues dalam rangka meningkatkan kualitas Pariwisata. Tentu komunikasi ini akan terus kita jalin dengan baik,” sambung Syafruddin.
Ia menjelaskan, tari Saman merupakan salah satu tarian tradisional khas Tanoh Rencong. Tarian ini menjadi salah satu seni tari yang dipelajari di sekolah-sekolah. Di samping itu, tari Saman juga telah dikenal hingga kancah internasional.
“Tari Saman mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Untuk menguasai gerakan tari Saman secara sempurna peserta harus mempunyai ketahanan fisik yang tinggi, kecepatan gerakan tangan, badan, dan kepala yang sinkron antara sesama anggota tari, serta pemahaman secara benar akan makna lagu,” ujar Syafruddin.
Untuk diketahui, Saman Gayo menjadi salah satu andalan Indonesia dalam Europalia Art Festival tersebut telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO, badan yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan PBB, pada 2011.
Karenanya, Menteri Pariwisata Arief Yahya, ikutan merespon rencanan kegiatan ini. “Tari Saman 10.001 Penari yang digelar Disbudpar Aceh lalua membuat mata dunia melihat ke Aceh. Rekor dunia sukses dipecahkan, dan sekarang perwakilan penarinya bakal keliling Eropa mempromosikan Indonesia. Sukses untuk Aceh. Salam Pesona Indonesia. Salam Wonderful Indonesia,” ucap Arief. (kmb/balipost)