DENPASAR, BALIPOST.com – Memaknai sembilan tahun pelaksanaan Program Bali Mandara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali menganugerahkan penghargaan Bali Mandara Parama Nugraha (BMPN) 2017. Terdapat lima tokoh individu, kelompok masyarakat atau institusi yang telah memberi kontribusi penting dalam pembangunan daerah di Bali, memperoleh penghargaan Selasa (29/8) malam di Gedung Terbuka Ardha Candra, Art Center, Denpasar.
Penghargaan BMPN tahun ini sedikit berbeda dengan BMPN sebelumnya. Kali ini mengambil tema “Memperkokoh Persatuan dalam Semangat Kebhinnekaan Melalui Bali Mandara Parama Nugraha” yang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di negeri saat ini untuk memperkokoh kesatuan NKRI.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagian besar program Bali Mandara jilid II telah berjalan dengan baik. Kendati demikian, dia menyadari masih ada program yang belum terlaksana secara efektif serta belum memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya sangat terbuka menerima kritik konstruktif dan solusi yang aplikatif dari seluruh komponen masyarakat. “Tak henti-hentinya saya minta seluruh komponen masyarakat untuk ikut mengawal setiap program melalui pemberian kritik yang konstruktif dan solusi yang aplikatif. Sehingga, semua program berjalan efektif dan tepat sasaran untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi krama Bali,” ujarnya, Selasa (29/8) malam.
Menurut Pastika, penganugerahan BMPN 2017 mempunyai makna yang strategis dalam mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi dan ucapan terima kasih pemerintah kepada tokoh masyarakat yang telah menunjukkan dedikasi tinggi serta konsisten mengabdi untuk kemajuan Bali.
Dia memahami bahwa penghargaan bukan tujuan utama bagi mereka dalam melakukan pengabdian, tetapi lebih dari itu. “Karena saya yakin mereka melakukannya dengan tulus iklas dilandasi semangat ngayah,” tandasnya.
Pastika berharap, para penerima panghargaan makin menguatkan dedikasi dan dapat menjadi tauladan sekaligus memotivasi seluruh krama Bali untuk berpastisipasi dalam pembangunan. Selanjutnya, dia juga mengajak seluruh pemuka masyarakat dari berbagai bidang untuk makin menguatkan komitmen membangun Daerah Bali.
Selain itu, Pastika juga menegaskan komitmennya untuk memberikan penghargaan BMPN secara berkelanjutan kepada mereka yang dipandang layak dan memenuhi kriteria pengabdian. Apalagi, pihaknya yakin, bahwa semangat kebersamaan dan kerja keras seluruh komponen mampu mempercepat terwujudnya Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara).
Sementara itu, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali yang juga selaku Ketua Panitia Penganugerahan BMPN 2017, I Dewa Gede Mahendra Putra, SH.,MH., mengatakan penganugerahan BMPN merupakan wujud apresiasi Pemprov Bali terhadap komponen masyarakat melalui bidang tugas dan keahlian masing-masing dalam mewujudkan pembangunan yang terintegrasi dan dinamis guna mempercepat terwujudnya masyarakat Bali yang Mandara.
BMPN tahun 2017 ini diberikan kepada lima orang yang terdiri dari tokoh agama dan spiritual, tokoh pertanian organik, tokoh penyelamat lingkungan dan pariwisata serta tokoh seni dan sastra setelah melalui seleksi ketat yang melibatkan kelompok ahli pembangunan dan SKPD terkait sejak Januari 2017.
Kelima tokoh yang mendapat penghargaan BMPN 2017 adalah I Gusti Agung Prana, Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S., Abu Bakar, I Wayan Kantra, dan Ida Pedanda Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa berdasarkan Keputusan Gubernur Bali Nomor 1536/01-H/HK/2017 tanggal 7 Agustus 2017. Kelimanya berhak atas piagam, piala, lencana emas dan uang tunai masing-masing sebesar Rp 15.000.000.
Ia berharap, pemberian penghargaan ini mampu memotivasi seluruh komponen masyarakat, terutama generasi muda untuk berpartisipasi aktif sesuai dengan bidang keahlian masing-masing serta terpacu untuk melahirkan kegiatan inovatif dan inspiratif yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas. Dia menyadari bahwa masih banyak tokoh lainnya yang telah berbuat banyak dan berkontribusi bagi kemajuan daerah Bali.
Untuk itu, Pemprov akan mengupayakan penambahan jumlah penerima penghargaan BMPN pada tahun berikutnya. “Dengan demikian, akan lebih banyak lagi tokoh masyarakat yang dapat diakomodir untuk diberi apresiasi berupa penghargaan,” imbuhnya.
Malam penganugerahan BMPN juga dirangkai dengan penutupan Pegelaran Seni Mahalango IV 2017. Acara tambah semarak dengan pementasan Sendratari Kolosal “Bhineka Tunggal Ika Maha sakti’ garapan Sanggar Paripurna, Bona, Gianyar dan pembangian doorprize berupa sepeda motor, TV, kulkas, dan hadiah lainnya.
Malam Penganugerahan BMPN dihadiri pula oleh Wagub Ketut Sudikerta, Pimpinan SKPD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, FKUB dan seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Bali, serta perwakilan Bupati dan Walikota se-Bali. (Winatha/balipost)