MANGUPURA, BALIPOST.com – Warung-warung yang berada di kawasan Pantai Petitenget, mendapat sorotan dari kalangan wakil rakyat di DPRD Badung. Pasalnya, sejumlah pedagang di kawasan ini sembarangan menempatkan barang dagangan, sehingga menimbulkan kesan kumuh.
Pengempon Pura Petitenget, AAN Ketut Agus Nadi Putra, saat dihubungi Rabu (30/8) mengatakan penataan Kawasan Pura Petitenget telah dilakukan. Program ini akan berlanjut termasuk penataan para dagang. “Saat ini memang sudah bagus, terutamanya penataan parkirnya. Nanti penataan akan masih berlanjut seperti pembuatan patung dan perbaikan wantilan. Dalam penataan tersebut, kita juga sudah meminta oleh pihak penataan kawasan Petitenget untuk membangun sejumlah tempat warga berjualan,” ujarnya.
Dia mengakui, penataan kawasan Pantai Petitenget belum dibarengi dengan penataan para pedagang di kawasan tersebut. Sejumlah pedagang di kawasan itu sembarangan saja meranuh dagangan untuk berjualan. “Saat ini memang sejumlah pedangan belum memiliki tempat untuk berjualan, sehingga keliahannya kumuh,” katanya.
Pihaknya akan buatkan para pedangan tempat berjualan. Lokasi yang akan dimanfaatkan adalah sebelah barat wantilan. “Selain itu, kami juga telah memberikan konsep pemberian wifi gratis di kawasan penagang tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, penataan para pedagang baru dapat dilakukan setelah wantilan ini selesai. Proyek ini ditargetkan rampung hingga akhir tahun 2017.
Di sisi lain, salah seorang warga setempat menyayangkan tempat para pedangan berjualan yang menimbulkan terkesan Kumuh. “Lihat saja saat ada kegiatan di Pantai petitenget pasti banyak pedagang. Kami tak melarang orang berjualan di sana, tapi harus ada penataan yang lebih baik dari sekarang,” ucapnya.
Disebutkan, kawasan Pantai Petitenget ini termasuk wilayah Kerebokan, kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Berkunjung pada saat sore hari menjadi pilihan lebih baik, karena anda dapat menyaksikan keindahaan sunset dengan sempurna. (parwata/balipost)
