NEGARA, BALIPOST.com – Masyarakat di wilayah Air Kuning, Jembrana, Rabu (30/8) siang dihebohkan dengan adanya penemuan seekor ikan laut raksasa. Hewan laut yang di identifikasi sejenis paus tersebut ditemukan mengambang di perairan Air Kuning oleh sejumlah nelayan desa Air Kuning Kecamatan Jembrana.
Sejatinya penemuan ikan paus hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai di Air Kuning. Namun para nelayan tidak berani menarik bangkai hewan yang menurut mereka berbulu tersebut.
Hewan laut yang diperkirakan sebesar jukung tradisional itu, selain berbau juga bentuknya aneh. Salah seorang nelayan di Selatan Puskesmas Yeh Kuning mengatakan sepertinya hewan laut itu bukan ikan paus atau hiu, karena berbulu. Para nelayan malah pergi tidak berani mengambil. Akhirnya bangkai hewan berukuran raksasa itu dibiarkan mengapung di perairan antara desa Air Kuning hingga Yeh Kuning itu.
Dari informasi, bangkai hewan ini ditemukan saat para nelayan kembali ke darat sekitar pukul 12.00. Mereka melihat benda yang cukup besar mengambang di perairan dekat pantai Air Kuning. Sejumlah nelayan yang mengetahui bersama petugas dari Babinkamtibmas setempat melakukan pemantauan di pinggir pantai. Mereka menunggu hewan laut raksasa itu terdampar hingga ke pantai.
Salah seorang anggota BPD Desa Air Kuning, Pardi (45) mengatakan bangkai hewan laut itu terlihat sudah sejak siang. Namun warga tidak berani mengambil atau menarik. Akhirnya sekitar pukul 14.15 bangkai hewan itu terdampar di dekat Pura Segara Yeh Kuning. Dari bentuknya diperkirakan hewan laut didominasi warna putih itu merupakan ikan Paus.
Terdamparnya ikan berukuran besar itu membuat warga sekitar datang. Secara tidak sengaja, ikan terdampar ke pinggir pantai saat sejumlah warga hendak “ngayut”. Di sekitar pantai ini selain untuk melasti juga untuk prosesi ngayut warga sejumlah desa di Kecamatan Jembrana.
I Ketut Warsa seorang pecalang mengatakan di pesisir Yeh Kuning ini sering terdampar hewan-hewan laut berukuran besar. Beberapa tahun lalu di dekat lokasi saat ini, juga pernah terdampar ikan paus tutul namun ukurannya lebih besar. “Yang dulu itu (paus) setinggi truk, untuk naik harus pakai tangga,” terangnya.
Belum lama ini tepat di depan Pura Segara juga ditemukan bangkai ikan Lumba-lumba terdampar dan langsung ditanam. Dengan adanya kejadian ini, bangkai ikan yang sudah busuk dan menimbulkan bau ini harus ditanam juga. “Kalau manual rasanya susah, paling tidak menggunakan alat berat,” tambahnya. Bangkai ikan Paus berwarna putih ini hingga Rabu sore masih terdampar di tepi Pantai Yeh Kuning. (kmb/balipost)