Suasana penyeberangan di Pelabuhan Ketapang. (BP/dok)
JAKARTA, BALIPOST.com – General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Elvi Yoza mengatakan, saat libur Idul Adha yang bertepatan jatuh pada libur panjang akhir pekan diperkirakan terjadi peningkatan arus penumpang tetapi tidak signifikan. “Prediksi hanya sekitar 1-2 persen untuk sepeda motor dan penumpang jalan kaki. Tidak terlalu signifikan bila dibandingkan Idul Fitri, namun kami tetap persiapkan layanan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi lonjakan,” katanya di Jakarta, Rabu (30/8).

Ia menyebutkan, untuk melayani lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dioperasikan maksimal 32 unit kapal. Kecenderungan di lintasan ini, arus keberangkatan akan ramai dari sisi Gilimanuk karena banyak masyarakat di Bali yang akan berlebaran di Jawa. “Melihat pengalaman tahun lalu, di lintasan ini cenderung landai. Kenaikan terjadi untuk sepeda motor dan pejalan kaki, diprediksikan naik 1-2 persen dibandingkan hari biasa,” sebutnya.

Disebutkan, Cabang Ketapang menambah loket untuk sepeda motor di Pelabuhan Gilimanuk, dari 2 loket menjadi 4 loket yang beroperasi. Untuk roda 4 tidak ada penambahan, hanya disiapkan 3 loket saja. “Sebaliknya nanti arus balik dari Ketapang, jika memang terjadi peningkatan yang signifikan saat arus berangkat, akan kami pertimbangkan penambahan loket dari Ketapang,” tutur Elvy.

Baca juga:  Di Klungkung, Pasien Positif COVID-19 Bertambah

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry optimistis layanan penyeberangan saat Hari Raya Idul Adha yang jatuh bertepatan dengan libur panjang akhir pekan dapat terlayani dengan baik. Sejumlah langkah telah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang dan kendaraan, khususnya di lintasan tersibuk di Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi mengatakan, meski volume pengguna jasa saat libur Idul Adha diperkirakan tidak sepadat Idul Fitri, manajemen tetap mempersiapkan sejumlah langka antisipasi terjadinya antrian di pelabuhan.

“Diperkirakan ada kenaikan, maksimal 5 persen untuk kendaraan dan penumpang. Kami optimalkan layanan hingga skenario terpadat, sehingga diharapkan tidak terjadi antrian di Pelabuhan, sehingga penumpang terlayani dengan baik dan sampai di pelabuhan tujuan dengan lancar, aman, dan selamat,” tutur Faik.

Baca juga:  BBPOM Lakukan Pengawasan Takjil di Klungkung

Faik mengimbau kepada pengguna jasa yang membawa sepeda motor dan mobil pribadi agar dapat memaksimalkan layanan tiket online, sehingga dapat menikmati jalur khusus di pelabuhan saat menuju kapal. “Kami imbau agar pengguna jasa membeli tiket perjalanan dengan waktu siang hari via online, sehingga dapat mudik lebih aman dan nyaman. Apalagi, pembatasan operasional angkutan barang hanya dibatasi jenis container dan truk gandeng lebih dari tiga sumbu. Diperkirakan, lalu lintas truk barang tetap ramai saat malam hari,” jelasnya.

Sementara General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Fahmi Alweni mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan langkah antisipasi kepadatan di pelabuhan. “Untuk menghindari _stuck_ di pelabuhan, kami antisipasi dengan menambah jumlah loket penumpang pejalan kaki dari 8 (reguler) menjadi 12 loket. Untuk kapal, dari total 52 unit yang standbye di Merak, untuk skenario padat kami akan operasikan 28 kapal per hari, dan untuk sangat padat akan dioperasikan 30 kapal, dibandingkan jumlah 26 kapal yang beroperasi di hari biasa (reguler). Untuk pola sangat padat, sudah kami asumsikan dengan 5 dermaga yang ada di Merak, akan disandarkan maksimal 6 kapal di setiap dermaga,” tutur Fahmi.

Baca juga:  Bank Dunia Siap Bantu Rehabilitasi Pasca Bencana Lombok dan Palu

Diperkirakan, jumlah penumpang pejalan kaki mulai H-2 atau Rabu (30/8) hingga H+2 atau Minggu (3/9) mencapai 37.000 orang atau naik sekira 5,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 35.000 orang.

Sama seperti saat mudik Idul Fitri lalu, Cabang Merak akan kembali menerapkan layanan klaster khusus sepeda motor, yang direncanakan akan dilayani di dermaga IV Merak dengan demikian tidak akan tercampur dengan pengguna jasa lainnya. “Namun ini situasional, jika arus sepeda motor landai, maka dimungkinkan di dermaga tersebut dapat melayani kendaraan lainnya,” tutur Fahmi. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *