JEPARA, BALIPOST.com – Libur akhir pekan selalu jadi momen yang menyenangkan bagi masyarakat untuk berlibur. Terlebih jika di ujung pekan terdapat tanggal merah yang membuat waktu libur menjadi lebih panjang, seperti akhir pekan di ujung bulan Agustus ini.
Jika Anda belum memiliki rencana berlibur, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, patut dicoba. Di kabupaten yang sudah dikenal dengan keindahan Taman Nasional Karimun Jawa ini terdapat satu destinasi baru yang patut dicoba. Terutama bagi mereka penikmat wisata bahari, khususnya wisata selam.
Di perairan Laut Jepara, Jawa Tengah, kini ada satu spot diving atau snorkling terbaru. Tepatnya di kawasan Pulau Panjang. Di lokasi ini wisatawan dapat menikmati keindahan alam bawah laut perairan Jepara dengan berbagai deretan terumbu karang dan spesies jenis ikan.
“Jenis ikannya beragam. Mulai dari ikan badut, kete-kete serta berbagai jenis ikan hias,” ujar Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Jogoloyo Jepara, Mustain.
Untuk bisa ke pulau ini juga tidak sulit. Dari Pantai Karitini, wisatawan dapat menyeberang menggunakan perahu wisata.
Mustain mengatakan, perairan ini juga cukup dangkal. Sekitar 2,5 hingga 5 meter. Sehingga sangat cocok bagi mereka yang baru mencoba aktivitas seperti snorkling atau selam permukaan.
Untuk bisa menikmati wisata ini, Mustain mengatakan, wisatawan tidak perlu repot dengan peralatan yang dibutuhkan. Sebab Pokmaswas Jogoloyo telah menyediakan keperluan snorkling termasuk pemandu.
“Pemandu wisata ‘snorkeling’ sudah mengantongi setifikat, sehingga keahliannya tidak diragukan lagi dalam melakukan ‘snorkeling’,” ujarnya. “Kami juga menyiapkan kamera khusus untuk pengambilan gambar di dalam air, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir akan melewatkan momen spesial tersebut karena sudah disediakan kamera,” tambahnya.
Kehadiran lokasi wisata ini jelas Mustain tidak lepas dari keberadaan Pokmaswas Jogoloyo. Sejak tahun 2012 komunitas ini secara aktif melakukan transplantasi atau penyambungan tertumbu karang di perairan setempat.
Dan kini semuanya mulai membuahkan hasil. Karena itu wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan bawah laut perairan Jepara, tapi juga ikut diedukasi terkait pentingnya menjaga terumbu karang.
Kabupaten Jepara sendiri merupakan salah satu lokasi yang memiliki banyak atraksi. Tidak hanya wisata bahari, tapi juga meliputi wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata keluarga, wisata religi hingga wisata belanja.
Wisata alam misalnya, selain Karimun Jawa dan Pulau Panjang, juga terdapat pantai Ombak Mati, di Bondo. Uniknya, pantai ini tidak memiliki ombak. Karena itulah disebut sebagai pantai Ombak Mati. Untuk penginapan tidak perlu khawatir. Lebih dari 200 hotel berbintang tersebar di Kabupaten ini. Bahkan penginapan non bintang jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 hotel.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik bermunculannya atraksi-atraksi baru di daerah. Terlebih dengan partisipasi aktif dari komunitas, yang merupakan salah satu unsur pentahelix. “Kehadiran dan keterlibatan komunitas memang sangat penting dalam pengembangan destinasi wisata. Bahkan tidak sedikit atraksi wisata di tanah air yang muncul dan kuat oleh komunitas,” ujar Arief Yahya.
Salah satunya, mantan Dirut PT Telkom ini menyebut Dieng Culture Festival yang sukses menjadi satu atraksi berskala nasional yang dicetus oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.
Kehadiran destinasi baru di Jepara tersebut juga akan memberi citra yang besar terhadap dunia pariwisata pada kawasan Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar) dengan ikon Borobudur. Dengan atraksi yang meningkat, ditunjang dengan infrastruktur dan amenitas yang baik, tentunya diharapkan dapat membantu menunjang target 265 juta pergerakan wisatawan nusantara dan 15 juta wisatawan mancanegara di tahun 2017. (kmb/balipost)