JAKARTA, BALIPOST.com Menteri Pariwisata Arief Yahya secara resmi meluncurkan Europalia Arts Festival Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (31/8). Turut hadir Kepala Bekraf Bapak Triawan Munaf, Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Agus Sartono, Dirjen Kebudayaan Bapak Hilmar Farid, dan para Duta Besar negara-negara Eropa yang akan menjadi tempat kegiatan ini.

Europalia Arts Festival Indonesia akan dilaksanakan di 7 negara Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Austria, Polandia) selama 3 bulan, dari tanggal 10 Oktober 2017 sd 21 Januari 2018. Tema : Heritage, Contemporary, Creation, Exchange.

Baca juga:  Minimalisir Penyebaran COVID-19, PUTRI Dukung Penutupan Obyek Wisata di Bali

Indonesia negara pertama dari ASEAN sebagai Guest Country Europalia Arts Festival. Sebanyak 486 pekerja seni akan terlibat dalam pelaksanaan 228 karya dan program kegiatan, dengan target 1.5 juta pengunjung. 228 agenda, meliputi 69 Pertunjukan Tari dan Teater (kurator Sal Murbijanto), 71 Musik (Kurator Ubiet), 36 Sastra (Kurator Melanie Bidianta), 38 Film (Kurator Aulia Swastika),14 Pameran (Kurator Enin, Riksa dan Daud Aris)

Menpar menyatakan Eropa di-treat sebagai satu pasar, satu negara, sehingga kegiatan promosi lebih efektif. Tahun 2016 jumlah wisman dari seluruh Eropa sebanyak 1.644.827, tahun 2017 hingga Juni: 818.113, growth 17%. Target 2017 adalah 2 juta wisman.

Baca juga:  Kemenpar akan Geber Jurus "Sustainable Tourism" di Rakor Lombok

Average Revenue Per User (ARPU) wisman Eropa rata-rata sebesar US$1.600, jika target 2 juta wisman, maka devisa yang masuk sebesar US$ 3,2 Milliar.

Menpar menambahkan, rumus 3P; Product, Process, Philosophy. Pariwisata yang dijual adalah Product dan Process, seperti tari Bali, anak-anak sedang belajar menari, kostumnya, dll. Sedangkan yang menjadikan sesuatu itu hebat adalah Philosophy-nya kuat. Misalnya Bali yang hebat karena memiliki Philosophy Tri Hita Karana. Itu adalah Cultural Values.

Baca juga:  CEO Message #39 GenPI: Generasi Zaman Now

Namun demikian, Cultural Values harus memiliki Commercial Values, harus seimbang. Acara-acara budaya harus ada nilai-nilai keekonomiannya. Ukurannya jelas, harus di-monetised.

Menpar juga kembali menyatakan kelemahan event-event kita adalah kurangnya anggaran promosi. Maka dari itu 100 persen dukungan Kemenpar untuk Europalia Arts Festival Indonesia berupa promosi: Elektronik (BBC, Bloomberg), Digital (TripAdvisor, Google, Youtube), dan media OOH (Billboard di Belgia, black cab di London). (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *