Zulkifli Hasan. (BP/har)
JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan kemajuan teknologi menjadi penyumbang terbesar penyebab terjadinya kisruh sosial yang terjadi belakangan ini. Hal itu karena kemajuan teknologi yang ditandai dengan maraknya media sosial menjadikan informasi kini tidak lagi dibatasi ruang.

“Kami pernah melakukan rangkaian diskusi dan kajian, mengapa kita selalu ribut? Apakah karena kita berbeda? Ternyata tidak. Dari dulu kita sudah sadar bahwa kita berbeda, daridulu kita juga memahami bahwa agama kita ada yang berlainan masing-masing. Tetapi ada yang berbeda yaitu dulu tidak nampak, tetapi sekarang nampak,” kata Zulkifli Hasan saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di APL University Jakarta, Kamis (31/8).

Baca juga:  Dari Kantong Parkir Urai Kemacetan hingga Elektabilitas Capres Tertinggi

Akibat dari keterbukaan informasi publik itu, maka semua orang baik yang berada di dusun maupun pelosok desa, bisa mengetahui secara langsung tindak tanduk para wakilnya yang menjadi pejabat negara di eksekutif maupun di dewan. “Dulu pejabat pakai mobil bagus, liburan mewah, makan berlebih, orang di dusun nggak tau. Sekarang orang di kampung kita bisa melihatnya, di sisi lain mereka prihatin dengan nasibnya bingung mau makan apa,” imbuhnya.

Kondisi inilah, menurut Zulkifli, berdasarkan analisa lembaganya telah menimbulkan kecemburuan sosial dan kemarahan massa di sejumlah daerah karena merasa tidak mendapat keadilan. “Kenapa kalau ada pejabat ditangkap orang mendengarnya senang sekali, gembira. Karena mereka bisa melihat langsung kelakuan pejabatnya. Bergelimang harta dan bisa kelihatan. Dulu mereka tidak pernah tau. Tapi itulah teknologi, dengan media sosial sekarang ini mereka tau semua,” ungkap Zulkifli.

Baca juga:  Ketua MPR Siap Jadi Mediator Rekonsiliasi PWI

Oleh karena itu, bagaimana mencegah kerusuhan. Menurut Zulkifli, persolannya bukan karena suku, agama, atau SARA karena keragaman adalah keniscayaan. “Tapi kecemburuan. Yang dulu tidak tau, yang dulu tidak terbuka sekarang terbuka. Langsung tau, jumlah pemilik handphone sudah banyak. Orang-orang desa sekarang ini sudah punya handphone semua. Bupatinya keluar negeri jalan-jalan bisa langsung tau dan menimbulkan kemarahan,” sebutnya.

Untuk mencegah persoalan ini, pihaknya berkomitmen bahwa semua gerak langkah bangsa ini tidak bisa berjalan mundur tetapi harus menatap ke depan berjalan maju. “Apa itu jalan maju? Yaitu mari kita meletakkan dasar-dasar yang kokoh di republik ini. Karena meletakkan dasar yang kokoh pada generasi muda bukan hanya tugasnya pemerintah dan MPR tetapi tugas kita semua,” tegasnya. (Hardianto/balipost)

Baca juga:  Berkat Pinjaman BRI, Oleh-oleh Khas Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *