PSSI
Atlet sepak bola sedang berlatih. (BP/dok)
GIANYAR, BALIPOST.com – Ketua Umum PSSI Kabupaten Gianyar, Pande Purwata memberikan jawaban atas pernyataan DPRD Gianyar, I.B. Nyoman Rai dan anggota DPRD Gianyar lainnya yang mengkritisi anggaran PSSI Gianyar sebesar Rp 500 Juta dalam proposal Koni Gianyar yang diajukan pada APBD Perubahan 2017.

Menurut Panda Purwata Jumat (1/9), PSSI Gianyar bukan sekarang saja mengajukan dana sebesar itu pada APBD. “Sudah dari dulu (pengajuan dana Rp 500 Juta) seperti itu, karena di PSSI sendiri ada agenda rutin, yaitu liga nusantara, kompetisi usia 15, dan usia 17 ini tingkatnya nasional dan di Kabupaten Gianyar sendiri memiliki 40 club sepak bola yang tersebar di seluruh kecamatan untuk devisi I 10 club, devisi II 10 club dan divisi III 20 club,“ jabar Purwata.

Dikatakannya, perputaran kompetisi lokal itu juga memutar linud pemain usia 15, usia 17. Kompetisi itu pun digerakkan menggunakan dana yang diajukan pada APBD setiap tahun. “Begitu antusiasnya club lokal kita untuk di mediasi dalam hal berkompetisi, untuk itulah setiap tahun kita mengajukan permohonanan bantuan dana dalam rangka kompetisi tersebut, “ jelasnya.

Baca juga:  Presiden Tetapkan Lokasi Pembangunan Pusat Latihan Sepak Bola di IKN

Purwata menegaskan, dari pengajuan permohonan itu, tidak setujui pun tidak apa seandainya pemerintah daerah memang tidak mampu memberikan. Namun ia menyatakan konsekuensinya seluruh kompetisi tersebut tidak bisa berjalan. “Sederhana saja, kalau tidak dikasi, ya kami sampaikan kepada club-club bahwa kita tidak dapat anggaran, kanggoan de ngadang kompetisi,“ ujarnya.

Purwata mengatakan dalam hal ia hanya kasihan dengan semangat club-club sepak bola di Kabupaten Gianyar yang saat ini semangatnya menggebu-gebu karena lahirnya Bali United. “Apalagi sekarang ada Bali united, jadi mereka mulai bergairah untuk menjadi terbaik di masing-masing club, “ ucapnya.

Terkait mekanisme permohonan dana yang menyatu dengan Proposal Koni Gianyar, Purwata menyatakan dari dulu memang mekanismenya demikian, bukan hanya PSSI namun juga olah raga yang lain. “ Bukan hanya PSSI bakti negara juga, basket juga mengajukan permohonan bantuan ikut di koni, itu namanya  baru rancangan permohonan kalau dikasiya kita lanjutkan kalau tidak ya kita sampaikan ke club, “ tandasnya.

Baca juga:  Realisasi Proyek Gedung RSUD Klungkung Lambat

Sementara itu, anggota DPRD Gianyar dari Fraksi PDIP, Putu Gede Pebriantara yang juga mantan Katua Komisi IV DPRD Gianyar ini membenarkan bahwa setiap tahun PSSI Gianyar mengajukan anggaran Rp 500 Juta untuk perputaran kompetisi. “Memang sudah tiap tahun dianggarkan sejumlah itu, untuk linus liga nusantara, piala suratin, kompetisi nasional usia 15 dan memutar liga kompetisi lokal yang melibatkan 50 klub, “ ucapnya.

Pihaknya mengajak anggota DPRD Gianyar yang lain untuk mencukupkan polemik persoalan terkait anggaran Porprov, terlebih anggaran tersebut sudah ketok palu. “Permasalahnnya sudah jelas, terkait masalah hibah yang difasilitasi dewan dan rasionalisasi dana porprov, setelah sidang 25 Agustus di skor 1 jam akhirnya diminta pendapat fraksi, dan hanya fraksi PDIP yang sendiri menerima anggaran perubahan termasuk didalamnya ada tambahan anggaran porprov penyelenggaraan lagi 13 milyar, sedangkan fraksi lainnya minta menunda sidang, “ ungkapnya.

Baca juga:  Kembali Bukan Denpasar, Giliran Kabupaten Ini Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak

Hal yang sama juga dikatakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar, Ketut Sumadi. Dia juga meminta agar persoalan ini tidak lagi diperpanjang dan dipolitisir, karena khawatir berdampak pada psikologi para atlet yang sedang bersiap untuk berlaga di Porprov. “Apalagi kita menjadi tuan rumah, kita ingin sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan di Porprov ini, sekarang beberapa cabang sudah ada yang mendahului dimainkan, “ katanya.

Sebelumnya DPRD Gianyar I.B. Nyoman Rai mengkritisi masuknya proposal biaya penyelenggaraan kompetisi PSSI Gianyar sebesar Rp 500 Juta. “ Dalam proposal Porprov kok ada yang masuk seperti itu dan angkanya besar, makanya ini yang mau dirasionalisasi, kemarin kita sebenarnya menahan diri, tapi sekarang sudah begini ya kita buka saja, “ tandasnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *