SINGARAJA, BALIPOST.com – Menjelang perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bali 2018 mendatang, sejumlah tokoh politik mulai intens melakukan pendekatan politik. Tak hanya partai kecil, partai besar, seperti PDI Perjuangan tidak mau kalah.
Terlebih, menjelang terbitnya rekomendasi paket yang akan diusung PDI Perjuangan. Seperti dilakukan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster.
Secara mengejutkan melakukan pendekatan politik di tanah kelahirannya Buleleng. Pendekatan dilakukan saat menghadiri undangan upacara ngaben yang digelar Ikatan Warga Bugbub (IWB) di Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng, Rabu (30/8). Koster bertemu dengan Dewa Nyoman Sukrawan yang juga mantan Bendahara DPD PDI Perjuangan Bali.
Sukrawan sebelumnya diberhentikan dari kepengurusan PDI Perjuangan Bali karena bersaing dalam laga pilkada lalu melalui jalur perseorangan. Sekarang, mantan Ketua DPRD Buleleng asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan itu didekati oleh Koster yang menunggu rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Konon, pendekatan ini untuk mengajak Sukrawan bergabung dalam barisan mendukung Koster Bali Satu (KBS). Sukrawan di sela-sela upacara pengabenan IWB mengakui kalau bertemu dengan Koster secara kebetulan karena sama-sama diundang dalam upacara ngaben.
Terkait pendekatan yang dilakukan oleh Koster dianggap sebagai hal yang wajar. Ini tidak lepas dari kedekatan hubungannya dengan Koster sejak bergabung dalam PDI Perjuangan.
Hanya saja, sejauh mana pendekatan dan tawaran bergabung dalam barisan KBS, Sukrawan mengaku belum mengetahui dengan pasti. Dia mengaku menunggu dan masih pikir-pikir setelah didekati oleh Koster. “Saya sudah seperti kakak dan adik dengan beliau (Wayan Koster, red). Kalau sekarang diajak saya masih pikir-pikir karena saya sudah dipecat,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)