DERAWAN, BALIPOST.com – Peserta Sail Indonesia 2017 yang tiba di Tarakan pada 30 Agustus 2017, ternyata juga kepincut lokasi pantai-pantai di Kepulauan Derawan. Destinasi yang masuk provinsi Kalimantan Timur itu menjadi salah satu lokasi yang menjadi perhatian para yachter dunia tersebut.

”Ini pulau yang sangat seksi, punya pantai yang bersih dan punya terumbu karang serta ikan yang banyak. Ada ratusan spot yang disinggahi peserta Sail Indonesia 2017, salah satunya termasuk Pulau Derawan, Indonesia punya semua, silahkan datang ke tanah air kami,” ujar Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indroyono Soesilo.

Seperti diketahui, puluhan kapal yachter peserta Sail Indonesia 2017 terus mengelilingi lautan Indonesia. Rencananya, semuanya akan berkumpul di Sail Sabang 2017 yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 November 2017, mendatang.

”Ada beberapa Yachter yang sudah bicara dengan saya, mereka bilang Derawan itu sangat indah, dan punya keunggulan di air laut yang bersih dan spesies ikan yang banyak. Kata mereka, ingin segera kembali ke Indonesia,” kata mantan Menko Maritim itu.

Derawan memang cantik. Berwisata di kawasan kepulauan ini memiliki tantangan tersendiri. Wisatawan tak hanya menempuh jalur darat, tetapi juga laut, bahkan udara. Fasilitas di semua pulau kini sudah mulai tersedia seperti yang ditemui di kota-kota besar.

Sebagai informasi, di Kepulauan Derawan ada empat pulau utama yang biasa disinggahi para wisatawan. Pulau-pulau itu adalah Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, dan Pulau Maratua. Keempatnya memiliki karakteristik dan pesona yang berbeda.

Untuk bepergian ke sana, wisatawan perlu mengetahui gambaran dan mengantongi informasi tentang Kepulauan Derawan. Seperti diketahui, Kepulauan Derawan terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Untuk itu, jika naik pesawat bisa landing di Tarakan maupun Balikpapan. Dari Tarakan maupun dari Balikpapan, harus menempuh jalur laut untuk sampai di Kepulauan Derawan.

Sampai Derawan, akan langsung disambut dengan pantai jernih yang dihuni oleh ikan warna-warni. Jika ingin keliling pulau lain, wisatawan bisa menyewa kapal lagi dari Derawan.

Harga sewa kapal cepat ke pulau di sekelilingnya sekitar Rp 1.500.000 per kapal/hari. Dari Pulau Derawan menuju Pulau Kakaban memakan waktu hingga 45 menit dengan speed boat. Kemudian, dari Kakaban ke Sangalaki memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Di Pulau Derawan banyak tersedia penginapan. Untuk home stay atau menginap di rumah warga, harga sewa per hari mulai dari Rp 125.000. Bisa juga menginap di Bumi Menore Interbuana Resort dengan nuansa alami, dan bangunan dari kayu. Harga mulai dari Rp 385.000 per malam untuk dua orang.

Resort lainnya adalah floating cottage yang ada di Maratua, yakni Nabucco Island Resort. Suguhan alam perairan Maratua yang menawan kian menjadi pemandangan sehari-hari.

Setibanya di Pulau Derawan, tentu Anda ingin mengelilingi pulau lain disekitarnya seperti Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, dan Pulau Maratua. Jika tujuan Anda untuk menyelam, bawalah alat selam dari Pulau Derawan yang banyak menyediakan jasa penyewaan alat selam dan snorkeling.

”Setelah itu, para wisatawan juga bisa melihat penangkaran Penyu di Sangalaki, asik jika datang dengan keluarga, Pulau ini bukan hanya menggoda para Wisman Yachter, namun wisatawan nusantara juga,” kata Indroyono berpromosi.

Untuk mengabadikan momen tak terlupakan, bawalah kamera. Akan lebih baik jika Anda juga membawa underwater camera (kamera bawah laut). Dengan membawa underwater camera Anda bisa mengabadikan karang-karang dan ikan cantik di bawah laut. Terlebih ketika berenang di danau ubur-ubur Pulau Kakaban.

Danau seperti ini hanya ada dua di dunia, lho! Di Pulau Kakaban, Kalimantan Timur, Indonesia, dan Pulau Palau, Mikronesia yang berjarak beberapa ribu kilometer dari Filipina.

Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman. Misalnya, ketika berada di Pulau Kakaban, Anda harus naik dan turun tangga yang cukup terjal. Untuk itu pakailah sepatu yang tidak licin dan nyaman dipakai.

Kemudian, untuk mengisi perut selama perjalanan di laut, bawalah bekal makanan dan minuman. Di Pulau Kakaban dan Sangalaki, Anda tidak akan menemui penjual makanan atau minuman.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menghimbau kepada seluruh wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Hal tersebut wajib dilakukan setiap bepergian ke mana pun. Apalagi di kawasan wisata alam, wisata bahari, yang aset utamanya adalah terumbu karang.

”Jangan pernah meninggalkan sampah di pesisir pantai, laut, hutan, atau dijalanan sekali pun. Tidak ditemukannya tempat pembuangan sampah, bukan alasan bagi Anda untuk kemudian membuang sampah sembarangan. Jagalah Indonesia kita,” katanya.

Ada beberapa hal yang penting untuk diingat para wisatawan, yakni etika berwisata di alam bebas. “Jika Anda melakukan wisata alam, tak hanya manusia yang akan dijumpai. Kita pun mungkin akan bertemu makhluk lain yang sudah lebih dulu menghuni pulau tersebut. Siapa mereka? Mereka adalah ikan-ikan cantik di perairan, penyu, burung-burung, terumbu karang, juga tumbuhan dan pepohonan sekitar.”

Arief Yahya selalu berujar, semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. “Tidak ada pilihan lain, harus ada upaya disiplin menjaga aset keindahan bawah laut,” kata Arief Yahya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Belum Melandai, Bali Masih Tambah Puluhan Kasus Baru COVID-19
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *