MANGUPURA, BALIPOST.com – Atlet hapkido Bali menyumbang dua medali perunggu, pada Kejurnas Hapkido II/2017, di kamus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 26-27 Agustus lalu.
Dua medali perunggu dipersembahkan Caritas Schety Eklesia di nomor kategori hyung (jurus), serta Muhammad Farid Gidia Fathahila/Jonathan Alexander Yong di nomor hosinsul (teknik berpasangan). Bali sendri menurunkan enam atlet hapkido, pada kejurnas tersebut.
Pengda Hapkido Bali mengutus dua orang untuk perwasitan dan kepelatihan yakni Surya Mega Wijaya, dan Leonardo Kentjana. Surya Mega Wijaya, di Tuban, Badung, Minggu (3/9), menerangkan, serangkaian kejurnas juga digelar ujian DAN dan sabuk hitam, serta ujian memperpanjang lisensi kepelatihan.
Menurut Teknikal Direktur Pengda Hapkdio Bali, Surya Mega, pada acara Rakornas dibahas perkembangan hapkido di seluruh Indonesia, termasuk agenda kejurnas III/2018, di Sumatera. Selain itu, Indonesia bakal mengikuti Kejuaraan Hapkido Asia (2018), bahkan Indonesia mengikuti kejuaraan internasional di Indonesia (2018). ‘’Indonesia juga akan mengirimkan wasit pada Kejuaraa Asia dan Kejuaraan Internasional di Korea,’’ jelas Surya Mega.
Sementara ketua Pengda Hapkido Bali Maike menyatakan, generasi muda Bali supaya terketuk untuk menggeluti hapkido. Apalagi, hapkido memiliki beberapa kategori seperti jurus, daryun (fighting), lompat tinggi, lompat jauh, hosinsulm (teknik berpasangan), senjata double stick, senjata pedang, serta senjata tongkat. Pusat latihan hapkido tersebar di Ungasan, Nusa Dua, Sesetan, Renon, dan Tabanan. (daniel/balipost)