GIANYAR, BALIPOST.com – Aktivitas Wisata di Kabupaten Gianyar tak hanya ada di kawasan Gianyar utara yang dikenal denga kawasan wisata Ubud. Namun, beberapa tahun belajangan ini, aktivitas wisata di Gianyar selatan kian diminati. Bahkan, dalam sebulan terakhir ada ribuan pengunjung menikmati berbagai jenis wisata aktifitas mulai dari kawasan wisata air, wisata alam dan adventure, wisata kuliner, wisata pantai (surfing), wisata berkuda hingga dolpin. Sejumlah hotel, restoran dan villa pun mulai menjamur di sejumlah kawasan wisata Gianyar selatan.
Pesatnya laju aktivitas wisata di Gianyar selatan terlihat dalam perkembangan akomodasi wisata di Desa Keramas, Blahbatuh. Kondisi ini diakui salah satu pengelola wisata, I Nyoman Alit Arnata, Senin (4/9). Pria yang mengaku menjabat sebagai Direktur Pengembangan Wake Keramas ini mengungkapkan, kunjungan wisata sangat tinggi sepanjang bulan Agustus. Ribuan wisatawan baik domestik maupun manca negara mendatangi tempat wisata yang ia kelola. “Agustus ini kunjungan masih campur, ada wisatawan Arab, Australi, Rusia, Cina, Jepang dan lainya, “ ucapnya.
Diperkirakan, kondisi tersebut masih berlangsung sepanjang September ini. Namun memasuki Oktober ia memprediksi terjadi penurunaan kunjungan wisata. “Saya kira ini pola yang sudah rutin terjadi, saat Oktober turun, nah memasuki Nopember kunjungan kembali naik hingga puncaknya pada Desember karena memasuki tahun baru, “ katanya.
Alit mengatakan, sepanjang Agustus yang merupakan fase high session itu, wisatawan yang datang menikmati berbagai aktivitas wisata. Mulai dari wisata adventure (ATV dan Paint Ball), Camping dan Wake Dolphin untuk wisata lumba-lumba, ditambah resto yang ada di Pantai Keramas, Blahbatuh. “Sampai saat ini wisata aktifitas yang kami buka masih digemari wisatawan,“ katanya.
Mewujudkan wisata one stop aktivity, kini pihaknya menambahkan wisata berkuda. Sekitar 10 ekor kuda telah disiapkan untuk mengantar para wisatawan berkeliling, menikmati keindahan pantai Keramas, Blahbatuh.
Pria akrab sapaan Alit Wake ini pun optimis wisata berkuda ini akan diminati. “Pemandangan alam di sini tak kalah dengan Canggu, terutama saat matahari terbit dan terbenam, jadi sangat enak dinikmati sambil berkuda, ” ungkapnya.
Dijabarkan lintasan wisata berkuda ini nantinya akan menyusuri jarak sekitar 4 kilometer. Menyusuri pantai, hingga menikmati pemandangan sawah, menuju Pura Masceti. “Disana, guide kita akan menjelaskan sejarah keberadaan Pura Masceti, serta tentang sistem pertanian yang masih dijaga oleh masayrakat lokal kita,” jelasnya.
Wisata berkuda ini akan semakin menarik setelah nantinya Museum Subak beroperasi di areal Pura Masceti. “Tahun depan, informasinya Museum Subak akan dibuka. Sehingga akan menjadi salah satu tujuan wisata juga,” terangnya.
Melalui pengembangan wisata berkuda ini, ia mengaku ingin lebih membangkitkan potensi wisata aktivitas Gianyar Selatan. Alit berharap upaya ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Desa Keramas. Terutama dari segi penyerapan tenaga kerja, dengan mengutamakan masyarakat lokal. “Kami penduduk lokal harus tangkap peluang ini, sebelum dilirik orang asing. Keberadaan usaha wisata ini juga kami tujukan untuk peningkatan ekonomi daerah khususnya desa Keramas,” terangnya. (manik astajaya/balipost)