JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan, Indonesia perlu menggaungkan upaya penghentian kejahatan kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingnya di negara bagian Rakhine, Myanmar. Untuk itu, DPR akan memanfaatkan World Parliamentary Forum (Forum Parlemen Dunia) yang diselenggarakan di Bali pada 6-7 September 2017 sebagai sarana mencegah kekerasan tersebut terus berlanjut.
“DPR RI akan membawa tragedi kemanusiaan Rohingnya ke dalam World Parliamentary Forum yang diselenggarakan pada 6-7 September di Bali. Kita berharap akan ada resolusi bersama dari berbagai negara peserta sidang untuk mengutuk dan meminta Pemerintah Myanmar tak menutup mata,” kata Ketua DPR Setya Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/9).
Sebagai bagian dari komunitas Internasional, menurutnya Indonesia telah menunjukan kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan komitmen menjaga perdamaian dunia. “Saya mengapresiasi langkah cepat Presiden Jokowi mengirim Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi ke Myanmar untuk melakukan berbagai pertemuan dengan para pejabat terkait di Myanmar,” ujarnya.
Sebagai bentuk kepedulian DPR atas langkah diplomasi pemerintah itu, DPR RI melalui peran diiplomasi parlemen juga tidak tinggal diam. Bahkan, Novanto mengatakan bukan hanya membawa persoalan ini ke Forum Parlemen Dunia, dewan juga akan membawa masalah ini ke dalam ASEAN Inter Parliamentary Assembly (Majelis Parlemen ASEAN). “Sehingga Parlemen dari berbagai negara di kawasan ASEAN memberikan satu suara yang sama,” imbuhnya.
DPR juga menyambut baik keputusan Dewan Keamanan PBB yang menunjuk Jaksa Agung Republik Indonesia periode 1999-2001 Marzuki Darusman menjadi Ketua Tim Pencari Fakta PBB untuk kasus tragedi etnis Rohingya, Myanmar. Rekomendasi dari Tim ini nantinya akan diserahkan ke Dewan HAM PBB dan selanjutnya akan menjadi bahan masukan bagi PBB dalam mengambil sikap maupun keputusan. “Ditunjuknya Bapak Marzuki Darusman memperlihatkan kepada dunia bahwa anak bangsa diakui kiprahnya dalam diplomasi internasional. Mari kita dukung dan doakan agar Bapak Marzuki Darusman bisa menjalankan amanah ini dengan baik,” kata Novanto.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan selama ini, Novanto membantah kritik sejumlah pihak bahwa Indonesia tidak peduli dengan masalah ini. “Jadi sangat tidak betul jika ada anggapan dari berbagai pihak yang menyatakan Indonesia abai terhadap tragedi kemanusiaan Rohingnya. Justru Indonesia sudah sangat berada di depan,” tegasnya.
Dia mencontoh, di saat berbagai negara menolak pengungsi Rohingnya, Indonesia justru menyambutnya dengan tangan terbuka. Sejak Januari 2017, pemerintah Indonesia telah mengirim 10 kontainer bantuan makanan, obat-obatan, dan membangun sekolah. (Hardianto/balipost)