DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan hasil pemeriksaan luar (PL) yang dilakukan Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah pada kedua jenazah WNA Jepang, ditemukan beberapa luka terbuka akibat benda tajam.
Jenazah yang dikirim oleh Basarnas dilakukan PL pada Selasa (5/9) pukul 11.45 wita. Pada kedua korban juga ditemukan luka bakar hanya pada bagian belakang badan korban dengan grade 50-60 persen.
Demikian disampaikan Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi, Sp. F., DFM. Pada jenazah laki-laki berusia 73 tahun ditemukan ada beberapa luka. Yaitu luka terbuka yang melingkari leher, luka iris dan beberapa luka tusuk serta luka bakar. “Dan sebagian besar luka bakar pada daerah belakang tubuh,” imbuhnya.
Sedangkan pada jenazah perempuan berusia 70 tahun, ada beberapa luka terbuka berupa luka tusuk di leher dan perut serta luka bakar di bagian belakang. Dari luka yang ditemukan pada kedua jenazah, dapat ditentukan kekerasan dilakukan lebih dari satu kali.
Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah korban meninggal sebelum dibakar atau setelah dibakar. “Untuk itu nanti kita akan melakukan pengujian laboratorium untuk menentukan apakah sudah meninggal sebelum dibakar atau belum,” jelasnya.
Terkait waktu kematian korban, pihaknya belum bisa memastikan karena dapat mengganggu penyelidikan. “Sebab mati belum bisa ditentukan karena belum otopsi,” tandasnya. Hingga kini jenazah masih dititip di Kamar Jenazah RSUP Sanglah.(citta maya/balipost)