MANGUPURA, BALIPOST.com – Kondisi kemacetan yang terjadi di sepanjang jalur menuju Tanjung Benoa memang sangat dirasakan oleh para pengusaha wisata Bahari. Bahkan, akibat kondisi ini, kunjungan ke Tanjung Benoa menurun hingga 40 persen.
Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Badung, Nyoman Wana Putra Rabu (6/9), mengungkapkan, kemacetam di Tanjung Benoa ini harus segera ditangani. Sebab kondisi ini sangat merugikan masyarakat dan juga kalangan pengusaha. Bahkan untuk mencari tempat parkir sangatlah sulit karena keterbatasan lahan yang ada.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar dibangun jalan koneksi langsung ke Tol. Disinggung rencana dibangun jalan lingkar Barat Tanjung Benoa, pihaknya menegaskan kalau untuk jalan lingkar selain memakan waktu cukup lama juga biaya yang besar. Belum lagi harus membebaskan lahan warga dan juga lahan milik kehutanan. “Akses jalan ke Tol selain pendek juga pembangunannya tidak memakan waktu lama,” pungkasnya.
Dengan dibangunnya jalan akses langsung ke tol, diharapkan jalan Pratama bisa dijadikan satu jalur untuk masuk dan keluarnya lewat tol. Dengan demikian, diharapkan kunjungan wisatawan yang sempat menurun ke Tanjung Benoa bisa kembali normal.
Dikatakannya, kunjungan wisata ke Tanjung Benoa rata-rata perhari ada sekitar 500 wisatawan. Namun karena kemacetan yang parah akhirnya mereka memilih alternatif ke Pantai Pandawa. Sedangkan di Pantai Pandawa sendiri tidak ada water sport. (yudi kurnaedi/balipost)