DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil pemeriksaan luar (PL) yang dilakukan Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah pada kedua jenazah WNA Jepang, Matsuba Nurio dan istrinya, Matsuba Hiroko ditemukan luka tusuk di leher. Sedangkan hasil olah TKP, diduga pasutri tersebut dibantai siang hari. Namun kepolisian belum berani menyimpulkan karena menunggu hasil autopsi.
“Sekarang memasuki hari ketiga dan kami membentuk tim khusus untuk menyelidikinya. Kami juga melibatkan lanfor, K9 (satwa) dan Inafis,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Hadi Purnomo, Rabu (6/9).
Untuk motif, kata Hadi, belum bisa diungkap karena pelakunya masih dalam penyelidikan. Kecil kemungkinan karena persaingan bisnis karena korban selain sudah renta, juga hanya sebagai pengajar huruf kanji. “Memang ada warga yang mendobrak pintu dengan maksud untuk memadamkan api,” ujarnya.
Pihaknya sampai saat ini masih mendata barang milik korban. Hal itu bisa dilakukan berdasarkan keterangan anak angkat korban, Abdul Salim dan pembantu korban. Selain itu, lanjut Kapolresta, pihaknya sudah menghubungi keluarga korban di Jepang supaya secepatnya datang ke Bali. Terkait mobil baru yang dibeli korban atas nama anak angkatnya. “Pelakunya diduga orang dekat dan lebih dari satu orang. Dilakukan siang hari saat warga sekitar TKP sibuk beraktivitas,” ucap mantan Kapolres Gianyar ini.
Apakah korban dibunuh? “Belum bisa disimpulkan. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan forensik,” tandasnya.
Seperti diberitakan, warga Perumahan Puri Gading 2 Blok F1, Jimbaran, Kuta Selatan, dikagetkan dengan kepulan asap di rumah nomor 6. Rumah tersebut ditempati WNA, informasinya asal Jepang yaitu laki-laki, Matsuba Nurio (73) dan wanita, Matsuba Hiroko (70), Senin (4/9) lalu. Mereka ditemukan tewas dengan kondisi terbakar.
Hasil olah TKP, 2 kamar tidur di lantai 2 terbakar, 1 kamar mandi di lantai bawah terbakar, satu mayat berada di bawah springbed sudah terbakar, satu mayat lagi berada di sampingnya yang ditumpuk dengan kayu terbakar. Selain itu, ditemukan ceceran darah seperti terseret dari kamar mandi lantai 2 sampai di kamar tempat korban terbakar.(kerta negara/balipost)