Hama
Salah satu tempat umum yang diserbu hama pertanian kepinding tanah. Ribuan hama ini muncul saat kondisi sawah kering. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Ribuan hama tanaman padi menyerbu sejumlah permukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Jembrana, Selasa (6/9) malam. Serangga berukuran kecil ini sering disebut, kelengan batu ini banyak ditemui di rumah dan pertokoan di sekitar Sebual, Desa Dangintukadaya, Desa Batuagung dan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana.

Sejumlah warga yang ditemui mengatakan, serbuan hama Kepinding Tanah ini sering terjadi belakangan ini namun yang paling banyak pada Selasa malam. Bahkan  di salah satu rumah warga, ketika  disapu mencapai satu plastik ukuran besar.

Baca juga:  Pabrik Es dan "Cool Storage" di Pengambengan Terbengkalai

“Biasanya mencari sinar terang, tapi tadi malam (jumlah) paling banyak. Saya sapu di halaman sampai satu plastik,” tandas Tutik, salah satu warga Sebual.

Kendati tidak berbahaya bagi manusia, namun cukup membuat risih. Apalagi di tempat usaha seperti toko atau warung makan, gerombolan hewan kecil ini cukup mengganggu. Selain jumlahnya yang banyak, juga bau yang ditimbulkan cukup menyengat.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Jembrana, Nyoman Jana mengatakan hama tanaman padi ini biasanya muncul saat musim kemarau. Sejatinya populasi hama yang menyerang pangkal bawah tanaman ini bisa dikendalikan dengan menjaga sawah tetap lembab. “Biasanya hama ini muncul pada tanaman fase generatif umur sudah tua, bungkil tanaman yang diserang dan merusak batang,” terangnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Sebut Senator Australia Sebar Hoaks, Klaim PMK Sudah Tak Ada

Ketika kering, maka hama ini akan terbang dan mencari cahaya terang. Termasuk di permukiman warga yang banyak terdapat lampu menjadi perangkap hama ini. “Tidak seperti tomcat, hama ini tidak berbahaya bagi manusia. Hanya memang baunya tidak enak dan ketika jumlahnya banyak,” terangnya. Di satu sisi, bagi para petani, kondisi ini justru menguntungkan karena hama yang menyerang batang itu pergi dan mati dengan sendirinya. Hama ini akan hilang ketika masuk musim penghujan. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  2018, Badung Targetkan 43 Ribu Bidang Tanah Tersertifikat

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *