ayam
Sulaeman, korban penyerangan dirawat di UGD RSUD Karangasem. (BP/kmb)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga di seputaran Pasar Karangsokong, Kelurahan Subagan, Karangasem, Rabu (6/9) sore geger. Mereka dikejutkan keributan di rumah Muhali (45) yang yang sedang mempersiapkan upacara kawinan.

Di rumah yang berada di dekat sungai utara Terminal Karangsokong itu, salah seorang kerabat pemilik rumah diserang oleh tiga orang pria yang bersenjatakan blakas (Golok). Korban dari aksi penyerangan itu  yakni Sulaeman (45).

Pria asal Madura itu berprofesi sama dengan Muhali, berjualan daging ayam di Pasar Amlapura. Dia datang ke rumah Muhali untuk bantu-bantu persiapan acara pernikahan tersebut.

Aksi penyerangan terjadi sekitar pukul 17.00 wita, ketika korban sedang duduk-duduk santai di teras usai bantu-bantu. Namun sebelum kejadian, sempat terjadi percekcokan antara dia dengan seseorang melalui sambungan telepon.

Baca juga:  Modal Minim? Ini 7 Ide Usaha yang Bisa Kamu Jalankan

Cekcok itu terjadi karena sebelumnya orang yang ada di ujung telepon itu melontarkan makian kepada sang pemilik rumah. ‘’Mulanya orang itu nelpon Pak Muhali, lalu HP-nya Pak Muhali diambil suami saya. Tak tahu apa yang diributkan, tapi kemudian ada tiga orang datang menyerang,’’ tutur Halimah (35), istri korban ditemui di UGD RSUD Karangasem.

Halimah mengaku tak mengenal ketiga orang yang menyerang suaminya itu. Yang jelas, begitu sampai di rumah Muhali, mereka langsung melancarkan serangan. Tapi sebelum menyerang sang suami, salah seorang dari mereka sempat menghardik. Intinya, sebelum datang ke lokasi kejadian, orang itu mengaku sempat mendatangi rumah korban di Lingkungan Temega, Kelurahan Padangkerta, Karangasem.

Serangan pelaku mengakibatkan korban mengalami luka pada kepala atas kiri, pipi kanan, lengan kanan dan ibu jari tangan kiri. Namun luka itu tidak serius. ‘’Masih pusing saja,’’ ujar korban yang juga mengaku tidak mengenal ketiga orang yang menyerangnya itu.

Baca juga:  Nikmatnya Betutu Ibu Rai

‘’Waktu bicara di telpon saya hanya ngomong minta dia hormat pada orang tua (kepada Muhali-red). Tapi dia malah tersinggung sampai mengancam-ngancam. Saya tak menyangka dia akan datang,’’ sambungnya.

Berbeda dengan korban, Muhali mengaku mengenali orang orang tersebut. Menurut pria asal Madura itu, salah satunya Matsini yang juga asal Madura dan juga berprofesi sebagai pedagang daging ayam. Satu orang lagi adalah anak Matsini dan satunya lagi keponakannya. ‘’Katanya dia tinggal di Selat (Kecamatan Selat-red), tapi tak tahu pastinya,’’ ungkapnya.

Baca juga:  Hujan Lebat, Atap Rumah di Desa Panji Ambruk

Muhali berdalih tak pernah punya masalah dengan pelaku. Tapi diakui saat berbicara di telepon, pelaku sempat menyinggung usaha jual daging ayam yang sama-sama mereka lakoni. “Dia bicara kasar, katanya saya mengganggu pelanggannya. Saya juga tak menyangka dia akan menyerang ke rumah,” jelasnya.

Aparat gabungan dari Polsek dan Polres Karangasem masih melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku yang langsung kabur usai menyerang korban itu. Mereka kabur menggunakan dua sepeda motor.

Sampai berita ini ditulis, polisi masih melakukan perburuan. Meski ada kemungkinan disebabkan persaingan bisnis, polisi belum bisa memastikan motif aksi penyerangan tersebut. ‘’Belum ada info, teman-teman buser masih di lapangan,’’ ujar salah seorang polisi. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *