rekayasa
Kantor Koperasi Sari Ajeg Mandiri. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – Nasabah Koperasi Sari Ajeg Mandiri resah. Hal ini dikarenakan sudah empat bulan lamanya mereka tidak bisa mengambil dana yang mereka simpan di koperasi tersebut. Dari pantauan Bali Post, Jumat (8/9) Koperasi terus kedatangan nasabah untuk menanyakan hal yang sama. Dari pengakuan pengurus koperasi, tidak adanya dana karena terjadi rush money atau pengambilan dana simpanan secara besar-besaran oleh nasabah sehingga Koperasi tidak memegang dana tunai.

Salah satu nasabah, Wayan Ardika warga Banjar Taman Sari mengaku memiliki dana simpanan di Koperasi Sari Ajeg Mandiri sebesar Rp 15 juta. Ia sudah sering datang untuk mengambil simpanannya itu sejak bulan Juni 2017 lalu tetapi alasannya tetap sama yaitu Koperasi belum punya dana tunai. Ia mengaku kejadian seperti ini baru pertamakali ia rasakan sejak mulai menabung di Koperasi tahun 2006.

Baca juga:  Guru di SDN 2 Gianyar Dikabarkan Meninggal COVID-19, Ketua Komite Membantah

Manajer Koperasi Sari Ajeg Mandiri, Wayan Lodra saat ditemui Jumat (8/9) mengatakan tidak ada dana untuk tarikan simpanan nasabah dikatakannya karena Koperasi mengalami rush money atau penarikan uang secara besar-besaran baik dalam tabungan maupun deposito. Hal ini menyebabkan dana tunai  koperasi kosong. Disisi lain kredit atau layanan pinjaman dari koperasi yang beredar di ribuan peminjam tidak sepenuhnya lancar. Dari ribuan peminjam tersebut menurutnya 25 persen masuk kategori macet. Jika didata jumlah kredit yang disalurkan Koperasi kurang lebih Rp 400 juta lebih sementara dana pihak ke tiga yang berhasil dihimpun koperasi menurut penuturan Lodra sebanyak Rp 2.5 milyar.

Untuk mengatasi permasalahan ini kata Lodra ia menjaminkan asetnya senilai Rp 1.1 milyar.  Jaminan berupa tanah dan rumah seluas 3,3 are ini akan dijual dan hasil penjualannya ini akan digunakan untuk mengembalikan dana simpanan nasabah tersebut. Karenanya Lodra berharap agar nasabah bersabar.

Baca juga:  IBTK, Omzet Tukang Ojek Capai Jutaan Rupiah

Sementara itu perwakilan dari nasabah, I Made Sandi Adnyana, SH mengatakan pihaknya saat ini sedang menelusuri dana pihak ke tiga yang ada di Koperasi Sari Ajeg Mandiri. Menurutnya total dana pihak ke tiga ada sekitar Rp 4,5 milyar bukan Rp 2,5 milyar. Dari dana tersebut yang diputar menjadi kredit sebanyak Rp 400 jutaan lebih. “Jadi bisa dikatakan masih ada sekitar Rp 4 milyaran dana pihak ke tiga ini. Kalo dibilang kosong sama sekali sampai tidak bisa mengembalikan ke nasabah harus ditelusuri kemana dana ini,” ujarnya.

Baca juga:  Penyebrangan Beras ke Nusa Penida Disubsidi

Ia membenarkan jika pihak manajer Koperasi sudah memberikan jaminan berupa tanah dan rumah seluas 3,3 are. Dan saat ini sedang diusahakan agar bisa terjual sehingga bisa menggantikan dana nasabah. Sandi mengatakan Koperasi saat ini memiliki kurang lebih 3000 nasabah dan anggotanya yang aktif saat ini berjumlah 3 orang dari jumlah awal 21 orang. “Sisanya mengundurkan diri semenjak koperasi tidak bisa lagi memberikan SHU. Jadi yang aktif sekarang hanya tiga orang,” ujarnya.

Koperasi Sari Ajeg Mandiri didirikan sejak tahun 2003 dengan anggota awal 21 orang dan bergerak dibidang simpan pinjam. Untuk bunga tabungan diberikan 0,6 persen pertahun, bunga deposito dalam rentang 12 hingga 14 persen per tahun dan bunga pinjaman dari 2.5 % hingga 3% per bulan. (wira sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *