NEGARA, BALIPOST.com – Adanya kerusakan tol gate yang dipasang di pintu masuk terminal manuver Gilimanuk, membuat Bupati Jembrana I Putu Artha berang.
Pasalnya tol gate yang baru dipasang Maret lalu itu rusak dan hingga kini belum diperbaiki. Sementara kerusakan sudah hampir sebulan.
Bupati Jembrana Putu Artha, Minggu (10/9) yang melakukan sidak di Gilimanuk melihat langsung kerusakan tol gate tersebut. Sementara petugas pungut retribusi yang ditanyakan Bupati, mengatakan kalau ketiga tol gate itu rusak sejak dua minggu lalu. Kerusakan itu sudah dilaporkan ke dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan. Namun sampai saat ini perbaikannya belum dilakukan karena teknisinya yang dari Denpasar belum bisa melakukan perbaikan.
Dikatakan selain tol gate, monitor komputer juga rusak serta meja yang ada juga masih darurat. Koordinator Terminal Manuver Gilimanuk IB Mariasa mengatakan kalau kerusakan itu sudah dilaporkan tapi teknisinya belum datang. Kerusakan katanya akibat debu.
Artha mendengar penjelasan koordinator terminal itu mengatakan dengan tidak berfungsinya tol gate dalam waktu lama itu, pihaknya khawatir akan memicu terjadinya pungutan liar. Sebab, kendaraan yang masuk dan membayar retribusi tidak tercatat dengan akurat sehingga tidak menutup kemungkinan uang retribusi tidak semuanya disetor.
“Dengan tidak berfungsinya tol gate lalu kendaraan yang membayar retribusi dikasi karcis atau tidak ? Ini katanya bisa memicu pungli. Jangan sampai terjadi pungli lagi karena retribusi ini sudah menjadi kasus di kejaksaan,” tandasnya.
Ditegaskan Artha jika kerusakan tol gate itu disengaja karena ada oknum-oknum yang tidak suka ada tol gate di terminal manuver maka harus dilakukan tindakan tegas. “Saya minta segera diperbaiki. Besok sudah harus selesai,” tegasnya.
Artha juga menilai rusaknya tol gate itu tidak menutup kemungkinan karena kwalitasnya yang kurang. Sebab sepengetahuannya tol gate yang ada di bandara maupun yang ada di pintu masuk pelabuhan milik ASDP tidak pernah rusak dan jikapun rusak perbaiknya cepat dilakukan.
Kadis Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, Made Dwi Maharimbawa dikkonfirmasi membenarkan kerusakan itu sudah terjadi sejak dua minggu lalu. Menurutnya begitu mendapat laporan, teknisinya sudah terus dihubungii dan diperbaiki. (kmb/balipost)