GIANYAR, BALIPOST.com – Narapidana Rutan Kelas II B Gianyar, Putu Suciawan Bin Nyoman Sutama yang kabur sejak Rabu (6/9), hingga kini dipastikan masih berada di Bali. Napi ini pun terdeteksi tengah menuju ke arah Siangaraja.
Kepala Rutan Kelas II B Gianyar, Putu Astawa dihubungi Minggu (10/9) mengatakan empat hari pascakabur, Suciawan masih dalam pengejaran penuh dari petugas gabungan. Namun memang belum ada tanda terkait posisi narapidana kasus penipuan itu. “Ya belum ada perkembangan, kita masih fokus pengejaran,” ujarnya.
Meski demikian, Astawa mengaku menerima informasi di lapangan, narapidana masih kabur dengan berjalan kaki. Informasi itu menyebut Suciawan tengah menuju kampung halamanya di Singaraja. “Tetap berupaya semaksimal mungkin melakukan deteksi, dan kita baru dapat informasi bahwa dia sedang mau ke Singaraja,” katanya.
Disinggung posisi Suciawan saat ini, Karutan Gianyar mengaku belum tahu pasti. Ditegaskan pihaknya hanya mendapat informasi napi dengan luka di lengannya itu tengah menuju Singaraja.
Selain itu Astawa memastikan bahwa Suciawan belum sampai kabur ke luar Bali. “Belum sampai ke luar Bali, kita menerima informasi yang di lapangan belum, masih di Bali,” tegasnya.
Memastikan hal tersebut, Astawa mengaku sudah berkordinasi dengan polisi dan petugas di perbatasan ke luar Bali, khususnya Gilimanuk. “Komunikasi sudah di Gilimanuk sudah dengan Kepala Rutan Negara, termasuk Pelabuhan Padang Bai sudah kita awasi, intinya kita dibantu semua pihak dan foto DPO juga sudah disebar,” katanya.
Sementara terkait petugas yang diduga lalai, Astawa mengaku sedang menunggu hasil pemeriksaan dari pimpinan. “Kan sudah datang tim memeriksa, sekarang hasil itu tinggal di evaluasi, kita tunggu saja nanti bagaimana (sanksi, red),” tandasnya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Marzel Doni, mengaku masih melakukan pengejaran terhadap napi yang memiliki satu istri dan satu orang putri itu. Kepolisian juga tengah mengobok-obok lokasi yang berpotensi menjadi tempat persembunyian napi kelahiran 5 Agustus 1984 itu. “Kami masih melakukan pengejaran terhadap napi ini,” ucapnya. (Manik Astajaya/balipost)