BANGLI, BALIPOST.com – Prestasi gemilang ditorehkan salah satu siswa SMPN Satu Atap (Satap) 1 Susut I Kadek Adi Wirawan (13). Pelajar asal Dusun Serai, Desa Penglumbaran itu sukses menyabet medali perak di cabang olahraga pencak silat pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2017 di Medan, Sumatra Utara belum lama ini. Medali perak yang diraih di nomor seni gerak.
I Kadek Adi Wirawan saat di temui di sekolahnya Senin (11/9) mengungkapkan, sebelum mewakili Bali di ajang O2SN di tingkat nasional, dirinya lebih awal sukses meraih medali perunggu di tingkat provinsi. Atas hasil itu dirinya berhak mewakili Bali berlaga di level nasional.
Wirawan mengatakan, di level nasional dirinya mengikuti dua nomor yakni nomor laga dan seni gerak. Hanya saja dari dua nomor yang diikuti, dirinya hanya mampu mendulang sebiji medali perak di nomor seni gerak untuk Pulau Dewata. Sementara untuk nomor laga tersingkir di babak penysihan. “Saya sangat senang dan bangga bisa meraih medali perak. Semoga kedepannya bisa kembali meraih pretasi yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Anak kedua dari pasangan I Ketut Liang dengan Ni Nengah Luih ini menyatakan, atas prestasi yang diraihnya ini membuat kedua orang tauanya kini terus memberikan motifasi kepada dirinya untuk tetap semangat berlatih. Sehingga kedepannya dirinya bisa terus mendulang prestasi yang membanggakan untuk keluarga dan sekolah. “Orang tua meminta supaya saya terus beratih dengan giat. Apalagi semenjak diketahui mendapat juara mereka tambah semangat mendukung saya berkecimpung di dunia olahraga silat ini,” ucap Wirawan.
Siswa kelas VIII itu menuturkan, awal dirinya menggeluti olahraga beladiri silat sejak duduk di SD kelas 4 silam. Kala itu, berawal dari melihat seorang temannya yang menggeluti silat. Karena meras penasaran dan terpanggil hatinya untuk ikut mendalama silat, akhirnya dirinya memutuskan untuk ikut berlatih.
Setelah lama berlatih, berbagai lomba diikutinya di awal-awal karirnya di dunia persilatan mulai tingkat kecamatan, kabupaten. Kejuaraan pertama di yang diikutinya yakni Porsenijar Kecamatan 2014. Kala itu dirinya belum mampu menuai prestasi maksimal, karena selalu kalah bersaing dengan pesilat lainnya.
Kegagalan yang dialami rupanya dijadikan sebagai lecutan motivasi untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas dirinya. Perjalanan panjang akhirnya berbuah manis. Yang paling mengesankan sukses meraih medali perunggu di ajang O2SN tingkat Provinsi 2017 hingga membawa dirinya mewakili Bali di tingkat nasional di Medan, Sumatera Utara. Dan disanalah dia mampu merebut medali perak.
Sementara itu Kepsek SMPN Satap I Susut, I Ketut Tileh menjelaskan, sangat mengapresiasi pretasi yang diraih anak didikna di tingkat nasional. Kata Tileh pihaknya berharap kedepanny lebih banyak lagi siswa-siswa mampu menorehkan prestasi akademik maupun nonakademik buat sekolah. “Kita harap siswa-siwa kelas VII bisa mengikuti ektra kulikuler pencak silat. Karena siswa akan kita wajibkan untuk mengikuti ekstra kulikuler cabor pencak silat,” katanya.
Atas prestasi yang ditorehkan Wirawan, pihak sekolah berencana membuat proposal ke Disdikpora muapun ke KONI Bangli untuk meminta bantuan alat-alat untuk menunjang siswa untuk berlatih. Sebab, sampai saat ini sarana latihan seperti matras, sarung tangan, body protector (pelindung dada) dan perlangkapan latihan lainnya masih sangat minim. Karena selama ini ketika latihan menggunakan alat seadanya. “Kita juga akan mencari pelatih yang berkualitas untuk mencatak pesilat-pesilat handal. Selain itu juga supaya olahraga pencak silat tambah diminati oleh anak-anak kedepannya,” jelas Wayan Tileh. (eka prananda/balipost)