BEIJING, BALIPOST.com – Kabar baik datang dari Tiongkok. Industri Halal Tiongkok dan Komunitas Muslim Tiongkok antusias sambut Indonesia Sales Mission Tiongkok Daratan di Xi’an, Yinchuan dan Beijing, Tiongkok, 3 – 9 September 2017. Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata Riyanto Sofyan.
Kata Sofyan, selama satu pekan, Kementrian yang diremote langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya itu menggelar Sales Mission Table Top dengan melibatkan 9 seller dari Indonesia dan menggandeng 60 buyer Tiongkok di tiga kota yang bertujuan untuk mengembangkan wisata halal di sejumlah destinasi di Indonesia.
“Antusiasme Industri Halal Tiongkok serta Komunitas Muslim Tiongkok sangat besar. Kami juga berkoordinasi dan bekerjasama dengan komunitas muslim Tiongkok di Xi’an, Yinchuan dan Beijing, disela-sela pelaksanaan Sales Mission tersebut, dan responnya sangat luar biasa,” kata Sofyan.
Riyanto Sofyan menambahkan, sasaran pertama dilaksanakan di kota Xi’an, bertempat di Hilton Hotel, Xi’an Shaan Xi pada tanggal 4 September 2017, dalam Table Top Sales Mission ini juga diadakan pertemuan dengan Presiden dari Shaan Xi Halal Food Chamber of Commerce (Kamar Dagang Produk Makanan Halal Provinsi Shaan Xi), Mr. Tie Qunping di Hilton Hotel, Xi’an, Shaan Xi Province, China.
“Presentasi Tentang 10 Bali Baru dan beberapa Destinasi Wisata Halal Indonesia ini membuat Mr Tie Qunping sangat antusias dan siap mengajak dan mendorong lebih dari 300 perusahaan dan Asosiasi Industri Halal di seluruh Tiongkok yang sudah terafiliasi dengan Shaan Xi Halal Food Chamber, untuk berwisata ke Indonesia,” lanjut Riyanto.
Walaupun populasi di Xi’an termasuk kecil, namun para penduduknya memiliki daya beli yang cukup besar diantara propinsi lainnya, adapun hal ini disebabkan karena Xi’an merupakan titik awal jalur sutera yang memicu perkembangan kota tersebut dan Tiongkok secara keseluruhan.
Juga bagi traveler Muslim, imbuh Sofyan, Xian sangat terkenal. Islam diperkirakan sudah masuk ke Kota Xian pada sekitar abad ke-7. Buktinya, sudah ada Great Mosque Xian yang berdiri sejak tahun 742 masehi. Islam masuk ke Xian dari para pedagang Arab dan Persia. Selain itu strategi untuk menggaet wisatawan muslim dari Tiongkok itu juga melihat sejarah masa lalu, di mana relasi Islam Indonesia dan China sudah terjalin sejak abad ke-15.
Usai Xi’an, Sales Mission dilanjutkan ke Yinchuan, ibukota Ningxia Hui dimana populasi uamt muslim-nya cukup besar, sebesar 34 persen dari 6,32 juta warga daerah otonom itu. Table Top bertempat di Wanda Realm Hotel, Yinchuan, Ningxia. Hasilnya?
“Sama dengan Xi’an, pertemuan dengan Mr. Arafat Al-Harahsheh, Chairman dari Arab Businessmen Forum In China, Asosiasi pengusaha – pengusaha dari berbagai negara seperti Saudi Arabia, Qatar, Oman, dan lain – lain yang tinggal di Tiongkok kepincut dan ingin segera berwisata ke destinasi wisata halal Indonesia, khususunya Lombok,” tambahnya.
Juga sales mission terakhir ke Beijing, Grand Hyatt Hotel, Beijing, Tiongkok, dilakukan juga dengan Media Gathering, salah satunya Beijing Kids, media berita lokal yang memuat konten – konten Family – Friendly Tourism sangat tertarik dengan 10 Bali Baru dan Destinasi Wisata Halal di Indonesia yang dianggap akan menjadi potensi besar bagi Indonesia.
“Dengan Sales Mission di kota-kota Tiongkok Daratan yang kental dengan Komunitas Muslim nya, dapat menjadi daya tarik wisatawan muslim ke Indonesia. Target jangka pendek kami, minggu pertama bulan Oktober, Tiongkok akan merayakan Golden Week, libur bersama secara nasional diseluruh dataran Tiongkok, kita harapkan banyak yang berkunjung ke Indonesia,” tandasnya.
Menteri pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut Pasar Tiongkok itu potensial untuk dikembangkan dan meminta agar wisata halal diposisikan sebagai bisnis. Ia menilai, segmen wisata ini dapat mendulang banyak keuntungan bagi ekonomi Indonesia yang merupakan negara mayoritas Muslim. “Tahun ini, kita targetkan kunjungan Wisman dari Tiongkok Daratan sekitar 1,9 juta,”kata Menpar Arief Yahya.
Dengan Sales Mission ini, lanjut Arief Yahya, menjadi cara yang tepat dari Hard Selling Activities Kemenpar selain untuk memperkenalkan 10 Bali Baru dan juga Destinasi Wisata Halal kepada langsung ke target pasar dikota – kota dengan populasi Muslim yang cukup tinggi.
“Juga bisa jalin kerjasama dengan beberapa Asosiasi Industri dan Kamar Dagang Halal Tiongkok dan beberapa Organisasi Komunitas Muslim Tiongkok, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target Wisatawan dari Tiongkok Daratan sekitar 1,9 juta ditahun 2017 ini,” pungkasnya. (kmb/balipost)