Dishub
Seorang wisatawan mendorong kereta bayinya, ditengah padatnya arus lalin di Ubud. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Asosiasi pariwisata di Ubud, mengeluhkan ditariknya petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar sejak sepekan lalu. Sebab kondisi ini memperparah kemacetan arus lalin di seputaran kampung turis itu. Sementara Dishub Gianyar mengakui adanya penarikan personil lantaran mengamankan dua iven besar yang saat ini berlangsung di Gumi Seni ini.

Ketua UHSA (Ubud Home Stay Asosiasi), Ida Bagus Wiryawan, Rabu (13/9) menyampaikan keluhan belum adanya tindak lanjut, dari sejumlah pertemuan untuk mengentaskan masalah kemacetan di Ubud. “ Belum ada action yang signifikan untuk Ubud, arus lalin masih tetap sama (macet-red), “ ucapnya.

Baca juga:  Hampir Dihakimi Massa, Tiga Pelaku Begal Mobil di Sayan Diamankan Aparat

Pria akrab sapaan Gus De ini juga mengeluhkan hilangnya sejumlah personil Dishub Gianyar yang bertugas mengatur arus lalin di tujuh titik persimpangan seputaran Ubud. “ Petugas Dishub tiba-tiba menghilang, kurang lebih sejak 5 hari lalu, tidak tahu kenapa mungkin petugas tidak kuat dengan kondisi Ubud, “ ujarnya.

Dikatakan memasuki September ini seharusnya kunjungan wisata memasuki low session, tetapi hingga kini kunjungan wisatawan tetap tinggi. Lantaran belum siapnya penataan lalu lilintas kemacetan masih tidak terhindarkan. “ Saya juga kurang mengerti kenapa bisa ada pembiaran seperti ini, seakan tidak ada yang peduli dengan Ubud, “ katanya.

Baca juga:  Jalan di Nusa Penida Cepat Rusak, Pengerjaan Proyek Jangan Asal-asalan

Secara terpisah Kadishub Gianyar Wayan Artana membenarkan dilakukannya penarikan 14 personil yang sebelumnya ditugaskan di Ubud sejak awal September ini. Dikatakan hal itu dilakukan karena pihaknya membutuhkan tenaga ekstra, untuk pengamanan dua even besar yang kini tengah berlangsung di Gianyar, yakni Porprov dan International Conference of National Trusts (ICNT) di Kabupaten Gianyar. “Tenaga kita juga terbatas, makanya yang di Ubud juga kita tarik untuk sementara waktu, “ jelasnya.

Baca juga:  Bumdes Pajahan, Serap 39 Ton Kopi Petani

Artana pun memastikan, setelah pelaksanaan dua even itu, personil yang sebelumnya bertugas di Ubud akan dikembalikan untuk mengatur arus lalin di kampung turis itu. “ Setelah ICNT ini saja, pasti kita kembalikan personil untuk mengatur arus lalin di Ubud. Untuk sementara kami mohon permakluman karena keterbatasan personil, “ ucapnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *