gunung
Suasana Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Masyarakat dan netizen sepanjang Rabu (13/9) dihebohkan beredarnya video yang menyatakan ada peningkatan akivitas vulkanik Gunung Agung. Rekaman video tersebut terlihat cukup meyakinkan meskipun tidak sepenuhnya dibenarkan oleh pihak berwenang.

Video berdurasi sekitar 82 detik (1 menit 20 detik) itu memperlihatkan kondisi kawah dan kepundan gunung agung. Dua orang berpakaian adat Bali yang diduga adalah pemandu pendakian lokal, menyatakan ada aktivitas vulkanik berupa semburan air dari kawah gunung. Video itu direkam siang kemarin. Kedua orang itu juga menyatakan terdengar suara menggelegar di kedalaman kawah. Juga ada bau belerang yang menyengat.

Baca juga:  Odalan di Tanah Lot, Ini Jadwal Pasang Surut untuk Panduan Pemedek

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengaku juga sempat melihat video tersebut. Menurut dia, rekaman video tersebut sudah dikoordinasikan dengan Dewa Merta Yasa selaku petugas pemantau di Pos Pemantauan Rendang. Hasilnya, memang benar sebulan belakangan ini ada aktivitas yaitu gempa kecil beberapa kali.

Menyikapi kondisi tersebut, BPBD Karangasem melalui Pos Peringatan Dini juga sudah menerbitkan data hasil pemantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang dilakukan pukul 15.30 Wita. Hasil pengamatan tersebut menyatakan secara visual Gunung Agung dalam sebulan ini tampak jelas sampai tertutupi kabut 0-I sampai 0-III. Pada saat gunung tampak jelas, asap kawah tidak terlihat dan suara guguran tidak terdengar.

Baca juga:  Dari Jualan Es Krim, Kini Miliki Lima Gelar Akademik

Data seismik dari Seismograf Ps.2 di Pos Rendang dalam sebulan ini merekam 99 aktivitas gempa yakni 46 kali gempa tektonik jauh, 15 kali gempa tektonik lokal, 37 kali gempa tektonik dalam dan satu kali gempa tektonik dangkal.

Berdasarkan data seismik tersebut, menurut Arimbawa, aktivitas Gunung Agung dalam level normal. Gunung Agung juga masih aman untuk aktivitas pendakian. Namun demikian para pendaki diharapkan tetap berhati-hati dan waspada. Untuk mendaki agar selalu berkoordinasi dengan pemandu yang ada.

Baca juga:  Longsor di Mengening, Satu Keluarga Tewas

Sementara itu beredarnya video tersebut disikapi beragam oleh masyarakat. Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, yang juga Humas Pura Pasar Agung, Selat, Wayan Suara Arsana, juga mengaku terus memantau perkembangan Gunung Agung melalui para pemandu pendakian.

Namun agar tidak terjadi informasi yang bersifat hoax, pihaknya menghimbau masyarakat untuk menunggu informasi dari instansi yang berwenang. “Sepengetahuan saya, kondisi seperti dalam video sering terjadi di kawah gunung,” ungkapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *