Ratusan tentara berbaris. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Ratusan personel Kodam IX/Udayana beserta jajaran kumpul di Makorindam IX/Udayana, Kediri Tabanan, Selasa (12/9) lalu. Mereka adu ketangkasan dan keahlian dalam lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) dalam rangka memeriahkan HUT ke-72 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf J Hotman Hutahaean, dalam siaran persnya, Rabu (13/9) mengatakan, PBB latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam menjalani kehidupan prajurit angkatan bersenjata maupun masyarakat. Tujuannya untuk membentuk watak dan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa persatuan dan disiplin sehingga senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu dan menanamkan rasa tanggung jawab.

Baca juga:  Dari Mobil Berisi Rombongan WNA Terperosok hingga Alasan Pembangunan KEK Kesehatan di Sanur

Sedangkan Danrindam IX/Udayana, Kolonel Inf. Windiyatno dalam arahannya menegaskan, kepada seluruh peserta agar dapat bertanding dengan profesional. Artinya mengedepankan sportifitas, baik dari pihak peserta maupun tim juri. Dengan demikian kegiatan ini terlaksana dengan baik, menjunjung tinggi sportifitas dan objektifitas.

“Dalam suatu perlombaan sudah tentu ada yang menang dan kalah. Bagi yang menang harus dapat dipertanggungjawabkan termasuk oleh tim juri. Oleh karena itu tim juri harus menilai dengan seteliti mungkin agar dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Baca juga:  Sejumlah Perwira Tinggi TNI Dimutasi

Sedangkan bagi peserta yang kalah, jangan putus asa, berlatihlah dengan lebih giat lagi sehingga dalam lomba-lomba mendatang dapat meraih kesuksesan.

Kegiatan tersebut diikuti 500 orang yang terbagi dalam 20 peleton dari satuan jajaran Kodam yang ada di Provinsi Bali. Adapun materi yang dilombakan terdiri dari tiga kelompok yaitu cara berkumpul (teknik berkumpul, pundak kiri senjata, lencang kanan, tegak senjata, sikap istirahat, penghormatan umum dan laporan).

Baca juga:  Krama Bali Mesti Dukung Pendidikan Berbasis Hindu di Dwijendra

Selanjutnya gerakan di tempay meliputi kemudian hormat senjata, hadap kanan/kiri, hadap serong kanan/kiri, balik kanan dan pundak kiri/kanan senjata. Terkhir adalah gerakan berjalan yaitu empat 4 langkah ke kanan/kiri, empat langkah ke depan/belakang, buka/tutup barisan, jalan di tempat, tiap-tiap banjar dua kali belok kanan dan gerakan lainnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *