PONOROGO, BALIPOST.com – Aroma peringatan grebeg 1 Suro yang akan berlangsung pada 21 September mendatang sudah mulai terasa di Kota Reyog Ponorogo dalam dua pekan terakhir ini. Berbagai even kesenian dan budaya digelar serta kuliner meramaikannya. Mulai dari pemilihan duta wisata thole genduk 2017 pada akhir bulan Agustus lalu, hingga ruwatan bumi reyog pada 21 September mendatang.
Sebagian besar peringatan grebeg 1 Suro itu dipusatkan di Alun-alun Kota Ponorogo. “Untuk tahun ini, peringatan 1 Suro bersamaan dengan peringatan hari jadi kota Ponorogo ke 521,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Ponorogo, Sapto Jatmiko, Rabu (13/9).
Menurut Sapto, dengan peringatan bersama itu diharapkan suasananya makin meriah dan para wisatawan banyak mendapatkan hal-hal baru tentang seni budaya kota Ponorogo. “Jadi jangan heran dalam sebulan terakhir ini, banyak turis domestik dan mancanegara terlihat di kota Ponorogo,” katanya.
Para wisatawan itu sepertinya sudah tahu betul setiap 1 Suro alun-alun Kota Ponorogo selalu dipadati pengunjung untuk menyaksikan kegiatan seni dan budaya. Bahkan pada Festival Reyog tingkat nasional pada 15 – 19 September mendatang ada peserta berasal dari Jepang. Kelompok seni dari Jepang ini mengatasnamakan ‘Paguyuban Pawarga Ponorogo’ di Jepang.
Untuk tahun ini, Festival reyog naisional itu diikuti 26 peserta. Rinciannya sebanyak 13 peserta kelompok seni berasal dari Ponorogo, 13 peserta berasal dari Lampung, Jember, Malang, Surabaya, Kaltim, Palembang, dan termasuk dari Jepang.
Tak heran menjelang peringatan 1 Suro ini menjadikan kamar hotel dan homestay di Kota Ponorogo nyaris penuh. ‘’Jadi setiap peringatan 1 Suro boleh dikata menjadi hari raya kedua bagi warga Ponorogo. Hampir setiap hari alun-alun kota Ponorogo dipadati pengunjung. Karena pada saat ini orang tinggal jauh dari pusat kota, akan turun gunung hadir di alun-alun,’’ ujar Sapto menambahkan.
Sapto menjelaskan, peringatan 1 Suro ini juga menjadi ajang kreasi para seniman dan komunitas seni warga Ponorogo. Ini juga menjadi objek wisata dan juga objek mendulang rupiah bagi para pelaku ekonomi kecil dan menengah. ‘’Efek ekonomi sangat terasa banget bagi pedagang kecil menengah, karena di sini kan ada stan kuliner, cinderamata. Belum lagi pedagang kaki lima, yang menjajakan kuliner hingga mainan buat anak-anak. Jadi sangat terasa positif dampak ekonominya,’’ pungkasnya. (kmb/balipost)
Jadwal perayaan Grebeg Suro 2017 dan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo yang ke 521 :
1. Pemilihan Duta Wisata Thole Genduk tahun 2017, 30 Agustus 2017
2. Parade Reyog Obyog, 2 September 2017
3. Sema’an Al-Qur’an, 4 September 2017
4. Festival Reyog Mini ke 15, 12-14 september 2017
5. Pameran Bonsai, 12-20 September 2017
7. Pameran Produk Unggulan, 12-20 September 2017
8. Pameran Pusaka (Keris), 12-20 September 2017
9. Pameran Seni Rupa, 12-20 September 2017
10. Lomba dan Pameran Fotografi, 12-20 September 2017
11. Festival Keagamaan, 14 September 2017
12. Festival Nasional Reyog Ponorogo ke 24, 15-19 September 2017
13. Lomba Karawitan, 16-17 September 2017
14. Lomba Mocopat, 16 September 2017
15. Lomba Burung Perkutut, 17 September 2017
16. Gowes Ponorogo Mountain Bike Adventure, 17 September 2017
17. Pertunjukan Ketoprak, 20 September 2017
18. Ziarah ke Makam Bathoro Katong, 20 September 2017
19. Kirab Pusaka & Tumpeng Purak, 20 September 2017
20. Pentas Musik, 20 September 2017
21. Wayang Kulit, 20 September 2017
22. Malam Penutupan, 20 September 2017
23. Larungan di Tegalag Ngebel, 21 September 2017
24. Ruwatan Bumi Reyog, 21 September 2017