SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama wakil Bupati Made Kasta didampingi istri masing-masing, melayat ke kediaman almarhum maestro seni lukis kontemporer Nyoman Gunarsa di Banjar Banda, Kecamatan Banjarangkan, Rabu (13/9). Kedatangan Bupati Suwirta bersama rombongan disambut istri mendiang Gunarsa, Indrawati dan sang putra yang juga anggota DPRD Kabupaten Klungkung Gede Artison.
Bupati Suwirta dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam dalamnya kepada seluruh keluarga Almarhum Nyoman Gunarsa. Suwirta mengatakan kepergian Nyoman Gunarsa sangat dirasakan masyarakat Klungkung. “Kepergian Nyoman Gunarsa merupakan kehilangan besar yang dirasakan masyarakat Klungkung, mengingat jasanya yang telah mengharumkan nama Klungkung dengan hasil goresan tangannya ke kancah Internasional dan juga berbagai ide dan dukungan yang telah diberikan dalam membangun Kabupaten Klungkung,” ungkapnya.
Suwirta juga mengatakan bahwa semua hasil pemikiran almarhum Nyoman Gunarsa terkait seni budaya dan pembangunan sangat menginspirasinya dalam memimpin dan membangun Klungkung. Bahkan dalam kondisi sakit pun mendiang Nyoman Gunarsa terus memberikan dukungan jalannya pembangunan di Klungkung. Suwirta mengaku akan berupaya mewujudkan mimpi Nyoman Gunarsa yakni ikut mengembangkan Museum Seni Lukis Kontemporer.
“Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia yang telah diresmikan Presiden Jokowi ini, bersama-sama akan kita kembangkan sehingga bisa menjadi kebanggaan keluarga mendiang dan masyarakat Klungkung pada umumnya, sesuai cita-cita luhur beliau yang ingin membangun seni dan budaya dari desa,” ujar Suwirta.
Sementara itu, putra mendiang Nyoman Gunarsa, Gede Artison Andarawarta mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Suwirta beserta rombongan. Menurutnya kehadiran Bupati Suwirta bersama Wabup Made Kasta merupakan penghargaan terbesar yang diterima keluarga mendiang.
Kepada Suwirta, Gede Artison yang akrab disapa Sony ini mengungkapkan pesan terakhir ayahnya sebelum meninggal yakni menerbitkan sebuah buku “Seni Lukis Klasik Bali” dan mengembangkan Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia yang telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Sony mengatakan ayahnya sangat ingin menerbitkan buku tersebut dikarenakan keberadaan seni lukis klasik Bali sudah ada sejak jaman pemerintahan Dalem Waturenggong yakni pada abad XVI di Swecapura Gelgel. Selain itu senil ukis klasik Bali sudah terkenal hampir seluruh pelosok nusantara. Sony berharap Pemkab Klungkung dapat membantu mewujudkan mimpi mimpi sang ayah tersebut.
Sementara itu, pada akhir kunjungannya Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupten Klungkung Komang Darma Suyasa menyerahkan akta kematian yang merupakan program Pitra Bakti terobosan Disdukcapil Klungkung. (adv/balipost)