Kepala Biro Kerja Sama Kementerian Perhubungan Agus Prihatin Saptono. (BP/ist)
JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Perhubungan akan memanfaatkan pertemuan Asia-Europe Meeting Transport Ministers Meeting (ASEM TMM) sebagai momentum untuk mengadopsi sistem transportasi dan infrastruktur yang terintegrasi serta berkelanjutan. Pertemuan yang akan dihadiri 51 perwakilan negara dan dibuka Presiden Joko Widodo akan berlangsung di Bali, 26-28 September 2017.

Kepala Biro Kerja Sama Kementerian Perhubungan Agus Prihatin Saptono, di Jakarta Kamis (14/9) mengatakan, ada 18 negara mengirimkan Menteri Perhubungan/Wakil Menhub-nya hadir, diantaranya dari UK, Rusia, Latvia, Hungaria, Luxemburg dan Polandia (Eropa).

Negara lain yang hadir namun tidak dipimpin Menhubnya adalah Denmark, Bulgaria, Jerman, Spanyol, New Zealand dan Italia. Sedang Menteri Perhubungan dari Asia yang hadir antara lain Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Laos, Kamboja, Mongolia, Jepang, China, Korea, India dan Brunei Darussalam (Asia).

Baca juga:  Presidensi Indonesia di G20, 5 Hal Bidang Kesehatan Ini Ingin Dicapai

ASEM yang dihelat tiga hari itu bertajuk Bridging Asia and Eorope through Integrated Transport Connectivity and Synergized Regional Strategic Plan atau ‘Menjembatani Asia dan Eropa Melalui Konektivitas Transportasi Terpadu dan Rencana Strategis Regional Bersinergi’. Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah. Isu yang akan diangkat se-Asia Eropa. Di sini kita mencoba membahas suatu isu yang menjadi kepentingan Asia-Eropa, bagaimana satu visi dari pada pemimpin Asia dan Eropa terkonektivitas di semua dimensi,” kata Agus.

Baca juga:  Triwulan IV 2018, Pengadaan Listrik dan Gas Tumbuh Negatif

Selain itu, ASEM sebagai platform strategis untuk meningkatkan kerja sama Asia dan Eropa memberi partisipasi dari swasta dan mewujudkan transportasi berkelanjutan dengan tujuan pembangunan. “Jadi ini berkelanjutan, negara-negara bersatu untuk mendorong kerja sama yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan, yang dihadapi oleh negara-negara dan wilayah-daratan yang terkurung daratan, kepulauan, dan wilayah geografis, termasuk daerah terpencil dan luar, untuk membangun sinergi,” jelasnya.

Menurut Agus, ASEM belum mempunyai negara untuk dijadikan sekretariat. Karena itu, ASEM ke-4 ini juga akan membahas tempat kesekretariatan.

Rencananya, acara ini akan dibuka Presiden Joko Widodo. Pertemuan bilateral Indonesia dengan beberapa negara juga akan dilakukan dalam acara itu. “ASEM akan dibuka oleh Presiden rencananya.Chairman-nya Bapak Menhub Budi Karya Sumadi. Lalu akan dilakukan bisnis forum juga, pameran transportasi, dan logistik. Kami berharap pertemuan ini lancar, sukses, dan mampu ada kerja sama yang kongkret,” ujarnya.

Baca juga:  Tren Kenaikan Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Terjadi

Pertemuan bilateral, kata dia, tentunya akan membicaraka. tentang kepentingan kedua negara bagaimana bisa melakukan kerja sama pembangunan sektor transportasi kedua negara. Ada beberapa negara, yakni RI dengan Filipina, Luksemburg, Korea, Hungaria, Malaysia, Polandia, RRC, India, Jepang, Europe Commissioner for Mobilitas and Transport, serta ASEAN Ministers dengan Europe Commissioner for Mobilitas and Transport,” katanya. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *