NEGARA, BALIPOST.com – Kasus gantung diri secara beruntun kembali terjadi di Jembrana. Kasus gantung diri terjadi di Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, Negara dan di Manggissari, Pekutatan pada Jumat (15/9).
Kejadian pertama terjadi di Pangkung Manggis, dilakukan oleh korban Gede Agus Diyanahandika (23). Korban ditemukan di kebun milik Ketut Sudiarta (52) yang juga orang tua korban.
Korban menggantung dirinya dengan menggunakan tali nilon warna biru yang diikatkan pada pohon cengkeh yang ada di kebun milik orang tua korban. Pada saat gantung diri korban menggunakan baju kaos warna putih dan celana pendek warna biru.
Korban ditemukan oleh Ketut Sori (48) yang keseharian merawat kebun milik orang tua korban dan suaminya Putu Armawa (48). Saat kejadian saksi hendak mencari kayu bakar, kemudian melihat korban sudah berada di bawah pohon cengkeh dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi korban duduk tertelungkup di tebing kebun.
Sementara leher korban masih terikat tali, karena Ketut Sori ketakutan selanjutnya dia berlari pulang mencari suaminya dan memberitahukan kejadian tersebut. Kemudian saksi memberi tahu keluarga korban.
Petugas kepolisian dan tim medis juga datang dan melakukan pemeriksaan.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Keterangan dari keluarga korban diperkirakan pada saat korban gantung diri, dahan pohon cengkeh tempat mengikatkan tali tersebut patah sehingga korban jatuh di bawah pohon cengkeh.
Korban mengakhiri hidupnya diduga karena menderita gangguan ingatan akibat gegar otak yang dideritanya pascakecelakaan. Atas kejadian tersebut dari pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas kejadian tersebut. Korban juga meninggalkan surat wasiat.
Kejadian kedua terjadi di Banjar Manggissari, Desa Manggissari, Pekutatan, Jembrana. Korban yang gantung diri yaitu Putu Artama (35).
Korban menggantung dirinya dengan menggunakan tali plastik warna hijau yang diikatkan pada pohon pala yang ada di kebun milik korban sendiri. Pada saat gantung diri korban menggunakan baju kaos warna hijau dan celana panjang training warna hijau.
Korban ditemukan oleh istrinya, Ni Ketut Suma Asih ( 30) dan adik korban Ketut Sentana (27). Korban ditemukan saat saksi hendak ke kebun untuk mencari suaminya karena sampe sore belum pulang. Sesampai di kebun milik korban, istri korban melihat suaminya tergantung di pohon pala.
Kemudian istri korban langsung memotong tali yang mengikat leher korban dengan menggunakan sabit milik korban yang ditancapkan di pohon pisang yang dekat dengan pohon pala dimana korban gantung dirinya. Setelah memotong tali kemudian saksi teriak memanggil adiknya dan langsung menuju ke desa untuk meminta tolong kepada warga setempat. Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Pekutatan.
Dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban gantung diri diduga banyak pikiran karena baru kehilangan orangtua.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai seizin Kapolres Jembrana dikonfirmasi Jumat malam membenarkan adanya dua peristiwa gantung diri tersebut. (kmb/balipost)