TABANAN, BALIPOST.com – Gudang penyimpanan logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Tabanan yang menjadi satu dengan bangunan ruang tidur petugas Damkar Tabanan di jalan Pahlawan, Desa Delod Peken Tabanan, kondisinya sangat memprihatinkan.
Bahkan, sejumlah logistik seperti matras, tenda dan logistik dapur dan family kit tampak tak terurus dengan masih beralaskan tanah. Tidak hanya itu gudang berukuran 6 x 8 meter persegi ini terkadang kerap banjir akibat luapan air dari luar. Kondisi kian diperparah dengan banyaknya rayap dan sabang kawo sebagai penghias gudang. Bahkan, tembok gedung pun sudah banyak rapuh dan pembatas gedung atas dengan gedung lantai bawah ini hanya dari triplek yang sudah mulai usang.
Kasi kedaruratan dan logistic BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika saat dikonfirmasi membenarkan jika gudang logistik di salah satu bangunan kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan ini memang kurang representatif untuk menempatkan logistik. Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan di kantor BPBD yang saat ini berlokasi di wilayah Sanggulan, Kediri, gedung penyimpanan logistik masih menjadi satu dengan gedung Damkar tepatnya lantai bawah gedung tempat atau ruang tidur petugas Damkar.
“Untuk permohonan anggaran perbaikan gedung sudah sering kita ajukan, sayangnya belum di respon, mungkin karena keterbatasan anggaran saya juga kurang tahu,” ucapnya.
Meski demikian pihaknya tetap menggunakan prioritas, dimana untuk logistik makanan siap saji yang tentunya harus terjaga higienitasnya diletakkan di salah satu ruang di gedung kantor BPBD. Sedangkan untuk logistic lainnya seperti tenda memang disimpan didalam gedung Damkar.
“Untuk logistik makanan saji, karena harus higienis kita siapkan ruang khusus di kantor BPBD, kalau disini dengan kondisi semacam ini tentu tidak akan bagus,” pungkasnya.
Tidak hanya gedung, sebelumnya Kepala BPBD Tabanan Gusti Ngurah Made Sucita juga pernah menyampaikan jika sarana dan prasarana yang dimiliki relatif minim. Tapi meskipun minim, penanggulangan bencana tetap dimaksimalkan. Meski tak jarang juga saat ada kejadian bencana seperti tanah longsor ataupun pohon tumbang yang terjadi bersamaan di wilayah berbeda, petugas BPBD merasa kewalahan.
Terkait hal itu, Gusti Sucita tak bisa berbuat banyak, mengingat keterbatasan anggaran yang memang dimiliki oleh Pemkab Tabanan. Meski BPBD saat ini masih mengalami kendala namun pihaknya yakin bekerja secara optimal dengan dibantu tenaga relawan yang siap melayani masyarakat jika bencana melanda. “Kita sudah menjalin kerjasama dengan beberapa instansi terkait. Jadi kita tinggal melakukan koordinasi saja, seperti dengan dinas Pekerjaan Umum untuk alat berat dan dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk sky lift,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan, meski minim prasarana namun BPBD tetap maksimal dalam upaya penanggulangan bencana di Tabanan.(puspawati/balipost)