GIANYAR, BALIPOST.com – Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar yang membawahi masalah peternakan melakukan pengecekan ke Perumahan Candra Ayu Vill Banjar Tubuh Desa Batubulan Keecamatan Sukawati. Hal itu dilakukan, mengingat balita asal Banjar Batu Mulapan Batununggul Nusa Penida, yang sempat dilaporkan suspek H5N1 atau flu burung, selama ini tinggal di Perumahan tersebut.
Hal ini disampaikan Kasi Keswan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Drh Ketut Ariyasa, Selasa (19/9). Dijelaskannya, ketika mendapatkan laporan suspek tersebut pihaknya langsung turun melakukan investigasi terpadu menggandeng Puskesmas Sukawati II. Hasil investigasi pun selanjutnya dilaporkan ke BBVet untuk dilakukan pemeriksaan. “Kami juga sudah melakukan wawancara dengan tetangga kos yang pelihara 4 ekor burung berkicau dalam sangkar tapi digantung berdekatan,” jelasnya.
Dari pengamatan tersebut, diketahui seekor burung mati sekitar 1,5 bulan sebelum kejadian. Dijabarkan matinya burung itu karena dijemur, sedangkan burung yang lain dipastikan masih sehat. “Korban juga tidak punya riwayat sempat kontak dengan burung yang mati, bahkan dengan unggas lain,” jelasnya.
Selanjutnya dari hasil pemeriksaan di tempat tinggal penderita, kata Ariasa tidak ada kematian unggas lainnya. Ditambahkan pihaknya beberapa waktu lalu telah menerima laporan dari pihak rumah sakit terkait kondisi pasien balita Ni Wayan Sawitri. “Informasi dari RS, kondisi pasien sudah membaik. Tindak lanjut kades akan melakukan KIE dan sampel pada burung sehat diambil BBVet untuk konfirmasi lab,” terangnya.
Sebagai antisipasi, pihaknya mengaku saat ini Gianyar antisipasi flu burung. Sejumlah pasar tradisional, peternak unggas, ayam, maupun burung pun dilakukan spyaring atau penyemprotan. Sementara itu, kepada warga masyarakat dilakukan kegiatan sosialisasi mengantisipasi virus flu burung. “Sejumlah pasar kita jajaki untuk dilakukan spraying. Sosialisasi juga kita gencarkan, terutama di lokasi suspek Perumahan Candra Ayu Vill Banjar Tubuh Desa Batubulan Keecamatan Sukawati,“ tandasnya. (manik astajaya/balipost)