SEMARAPURA, BALIPOST.com – Status Gunung Agung masih berada pada level siaga. Namun demikian, masyarakat Kabupaten Klungkung diminta tak resah. Selain itu, kebenaran informasi terkait situasi terkini diminta mengacu yang disampaikan instansi terkait. Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klungkung, I Putu Widiada saat menggelar rapat bersama Perbekel se-Kecamatan Klungkung di Ruang Bina Guna Praja, Kantor Camat Klungkung, Rabu (20/9).
Dikatakan, situasi terkini gunung yang sempat meletus pada 1963 silam itu terus dikoordinasikan dengan instansi terkait. Hal ini pun sudah disampaikan ke masyarakat, terutama yang bermukim di bantaran Tukad Unda, yang sesuai peta kebencanaan Gunung Agung masuk sebagai daerah yang berpotensi terdampak. “Untuk sosialisasi informasi terkini sudah terus disampaikan. Ada via WA, adapula dari petugas turun langsung bertemu warga,” jelasnya.
Ditegaskan, perkembangan informasi cukup cepat. Bahkan tak dipungkiri ada yang berbeda. Hal ini pun menjadi pemicu munculnya keresahan pada masyarakat. Menghindari itu, kepastian informasi diminta pengacu dari yang dikeluarkan pemerintah. “Sampai sekarang belum ada yang menyampaikan keresahan ke kami,” pintanya.
Pada rapat itu, lanjut Widiada juga disinggung soal langkah pengungsian jika Gunung Agung erupsi. Pemerintah desa sejak dini diminta mendata warga yang memiliki kendaraan pengangkut orang maupun barang. “Pendaatan angkutan ini juga penting untuk mempercepat jika nantinya harus mengungsi,” sebutnya.
Selain itu, pendataan juga harus dilakukan pada warga renta, ibu hamil, dan anak-anak yang harus mendapat pertolongan prioritas. “Pada pertemuan ini juga disosialisasikan lagi lokasi pengungsian. Desa juga diminta menentukan titik aman berkumpul,” imbuhnya.
Perbekel Kamasan, Ida Bagus Ketut Danendra yang hadir pada rapat itu menyatakan sampai saat ini, aktivitas warganya masih berjalan seperti biasa. Belum ada kekhawatiran dari level siaga gunung terbesar di Bali itu. “Masyarakat masih berkativitas biasa. Belum ada kekhawatiran,” sebutnya.
Jika mengacu pada history, erupsi gunung itu sangat berdampak pada Desa Kamasan, disamping desa tetangga lainnya. Oleh sebab itu, warga diminta tetap waspada. “Apalagi daerah dilintasi Tukad Unda. Ini harus diwaspadai masyarakat. Sudah sering disampaikan,” tandasnya.
Sebelum rapat ini, Pemkab Klungkung juga telah melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait. Pembahasan tak hanya dilakukan pada persiapan logistik, namun juga menetapkan tempat pengusian, yakni di Lapangan Puputan Klungkung yang berada di pusat Kota Semarapura dan GOR Suecapura di Desa Gelgel. Pemerintah kecamatan pun diminta juga menyiapkan. (Sosiawan/balipost)