BANYUWANGI, BALIPOST.com – Pengelolaan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, segera berpindah tangan. Bandara yang diproyeksikan menjadi penyangga Bandara Ngurah Rai ini akan segera dikelola salah satu BUMN, PT Angkasa Pura II.
Targetnya, mulai Oktober pengelolaan seluruhnya ditangani perusahaan plat merah tersebut. Selama ini, Bandara Blimbingsari dikelola oleh Kementerian Perhubungan.
Dirut AP II Awaludin mengatakan sesuai target awal, Oktober pengelolaan Bandara Blimbingsari oleh AP II bisa sepenuhnya dilakukan. ” Nanti, sesuai rencana kami semula. SDM lama akan tetap dipertahakan. Untuk PNS, asa opsi beberapa tahun bertugas. Biasanya, mereka akan memilih. Ada pertimbangan faktor keluarga dan lainnya. Ini sesuai pengalaman di bandara lain yang dulunya dikelola Kemenhub,” kata Awaludin, Selasa (19/9).
Ditambahkan, Kemenhub, Pemkab Banyuwangi, dan AP II sedang mengebut inventarisasi aset dan aspek teknis lainnya. Ditargetkan rampung Oktober 2017. “Untuk aset Kemenhub, mekanismenya sudah jelas sesuai arahan Bapak Menteri Perhubungan, yaitu skema penyertaan modal negara (PMN) ke AP II. Untuk aset pemerintah daerah, dimatangkan opsi-opsinya, kemungkinan sewa yang mengacu ke regulasi Kementerian Keuangan,” jelasnya.
Setelah Oktober seluruh aset diserahkan ke AP II, pihaknya akan langsung memulai pekerjaan pengembangan bandara di bulan November. “Jadi, kita akan lakukan perluasan apron. Ini sudah dirapatkan oleh Menko Maritim, Menhub, dan Menteri BUMN, termasuk dihadiri Gubernur BI. Banyuwangi menjadi bandara pendukung acara IMF – World Bank Annual Meeting di Bali,” jelasnya.
Dalam even internasional tersebut, bandara di Bali pasti tidak akan cukup menampung pesawat delegasi. Sehingga, sebagian pesawat dan privat jet menteri-menteri keuangan sedunia dialihkan ke Banyuwangi. ” Bahkan Menteri BUMN usul kalau bisa rombongan yang mendarat di Banyuwangi bisa diajak naik cruise menuju Benoa, Bali,” ujarnya.
Selain perluasan apron, AP II akan menggarap sejumlah pengembangan lain. Seperti, perpanjangan dan penebalan landasan pacu hingga pengembangan terminal. Total dana yang disiapkan berkisar Rp 300 miliar. Pihaknya juga akan menaikkan trafik bandara Banyuwangi. Sehingga, lebih banyak penerbangan ke Banyuwangi. “Konsep terminal hijau pasti kami pertahankan, termasuk kami setuju aturan Bupati Banyuwangi tidak boleh ada bangunan baru di sekitar bandara, karena landscape sawah yang jadi unggulan wisata,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)