MAKASSAR, BALIPOST.com – Rasa bangga akan keberhasilan sektor pariwisata terus dirasakan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Setelah kemarin (19/9) mewisuda 602 mahasiswa STP Nusa Dua Bali, Menpar Arief kembali dibuat bangga saat mengetahui lulusan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar yang lulus tepat waktu. Apalagi 80 persen dari 257 mahasiswa telah bekerja sebelum di wisuda.

Capaian Poltekpar Makassar itu bukan tanpa alasan. Buktinya, pencapaian kinerja lulusan Program Studi 2017 dengan hasil sangat memuaskan. Index Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi juga mampu mencapai adalah 3,92 dari rentang nilai 0 – 4. Pada wisuda yang ke XXVI Akpar Makassar sudah tercatat mempunyai 3790 orang alumni dan rata-rata bekerja di industri pariwisata.

Catatan itu tidak begitu saja membuat Menpar Arief Yahya puas. Menteri peraih Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu terus mendorong  dan memberi semangat bagi para wisudawan dan wisudawati agar bersama-sama menjadikan pariwisata penghasil devisa nomor satu.

Baca juga:  Raih Penghargaan KASN, Gubernur Koster Tegaskan Komitmen Reformasi Birokrasi

Dari sisi devisa, pariwisata menempati peringkat ke-4 penyumbang devisa nasional. Nilainya 9,3% bila dibandingkan industri lainnya. Sementara pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi, yaitu 13%.

Sangat kontras bila dibandingkan industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang pertumbuhannya negatiff. Biaya marketing pariwisata juga tak terlalu bombastis. Dana yang diperlukan hanya 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan.

“Hanya saja memang, target-target ini harus selalu diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusianya. Industri pariwisata ini adalah industri yang berkaitan erat dengan SDM dan yang mengolah SDM pariwisata adalah sekolah-sekolah pariwisata seperti STP Poltekpar Makassar ini,” ujar Menpar Arief, Kamis (20/9).

Baca juga:  Sejumlah Produk Redmi Hadir dengan Harga Baru

Di depan para wisudawan, Menpar Arief berpesan, kini saatnya berkiprah dengan mimpi tinggi di industri. Tidak hanya menjadi karyawan, tetapi mulailah berwirausaha. “Hanya dengan menjadi wirausahawan sukses, maka Anda bisa mempunyai gaji yang lebih tinggi dari GM atau Executive Chef. Alumni yang secara sosial ekonomi berhasil, akan secara tidak langsung juga membuat almamaternya naik kelas,” ucapnya.

Dalam  setiap kesempatan, Menpar Arief selalu konsiten mengatakan bahwa yang membedakan satu bangsa dengan bangsa yang lain itu adalah SDM-nya. Begitu pula yang membedakan satu perusahaan dengan yang lainnya.

“Jadilah SDM pariwisata yang hebat. yang mempunyai 3 ciri, yaitu berkarakter, berkompeten dan yang terakhir adalah berkolaborasi. Harmonisasikan selalu antara spirit dan strategi, atau yang saya sebut 4R. Spirit terdiri dari olah Rasa dan olah Ruh. Sedangkan strategi adalah olah Raga dan oleh Rasio,” ujarnya.

Baca juga:  BPS Catat Penurunan IHK Pada Januari 2023

Sementara itu, Ketua Poltekpar Makassar Muhadjir Suni sependapat dengan Menpar Arief. Untuk membentuk SDM yang handal, Poltekpar  Makassar telah memiliki fasilitas berupa bangun gedung kelas 10 lantai beserta fasilitas pendukung lainnya.

“Pada tahun 2018 akan mulai dibangun Hotel bintang 5. Anggarannya sendiri sudah disiapkan tahap awal sebesar Rp 65 miliar dari Pak Menteri. Selain untuk publik, hotel itu tentunya diperuntukkan bagi mahasiswa untuk terjun langsung seperti magang atau yang lainnya,” ujarnya.

Tidak hanya bahasa Inggris, Poltekpar Makassar  juga mendorong mahasiswanya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa asing lainnya melalui penyediaan matakuliah Bahasa Asing Pilihan dalam kurikulumnya. “Adapun bahasa asing pilihan tersebut adalah bahasa Jepang, Perancis, Korea dan Mandarin,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *